Jakarta, hotfokus.com

PT Pertamina International Shipping (PIS) mendapatkan apresiasi internasional dalam Islamic Finance News (IFN) Awards 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia. PIS dinobatkan sebagai pemenang dalam kategori Indonesia Deal of The Year 2024 berkat keberhasilannya memperoleh fasilitas pembiayaan syariah Ijarah Muntahiyah Bi Tamlik (IMBT) senilai USD 47 juta (sekitar 764 miliar rupiah) dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Ini adalah kali pertama skema IMBT diterapkan dalam lingkungan Pertamina Group, digunakan untuk mendanai pembelian dua unit kapal tanker jenis Medium Range. Penghargaan ini menunjukkan inovasi PIS dalam diversifikasi sumber pendanaan serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat keuangan syariah global.

“Penghargaan ini adalah pengakuan internasional atas komitmen PIS dalam mengembangkan solusi pembiayaan berbasis syariah yang inovatif. Kami berharap model pembiayaan ini akan membuka lebih banyak peluang bagi industri maritim dalam mengakses pendanaan yang sesuai dengan prinsip ekonomi Islam,” ujar Pelaksana Tugas Harian Direktur Utama PIS, Diah Kurniawati, dalam keterangannya, Senin (17/3/2025).

PIS juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan pendapatan mencapai USD 3,3 miliar pada 2023, serta pencapaian laba tertinggi dalam sejarah perusahaan sebesar USD 330 juta. Rencana jangka panjang PIS menargetkan pendapatan USD 9 miliar dalam 10 tahun ke depan. IMBT merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang mendukung tujuan tersebut.

Penghargaan IFN Deals of the Year, yang telah ada sejak 2006, memberikan penghargaan kepada institusi keuangan dan pelaku industri yang melakukan terobosan di bidang keuangan syariah. PIS diakui dalam ajang ini berkat prestasinya yang luar biasa dalam sektor ini.

Dengan penghargaan ini, PIS semakin mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan pelayaran kelas dunia yang tidak hanya unggul dalam operasional tetapi juga dalam inovasi finansial yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan di industri maritim.

“PIS akan terus menggali potensi pembiayaan baru untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung pengembangan industri maritim nasional dan global,” pungkas Diah Kurniawati. (*)