ads_hari_koperasi_indonesia_74

Pemanfaatan Berbagai Sumber Biomassa Berkontribusi Tingkatkan EBT dan Dukung Aspek ESG

Pemanfaatan Berbagai Sumber Biomassa Berkontribusi Tingkatkan EBT dan Dukung Aspek ESG

Jakarta, hotfokus.com

PT PLN (Persero) memanfaatkan berbagai sumber biomassa untuk mendukung co-firing di PLTU selama tahun 2024,  diantaranya Sawdust, Woodchip, Cangkang Sawit, Sekam Padi, Pellet Sekam Padi, Bonggol Jagung, Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), Pellet Tankos Kelapa Sawit, Cangkang Kemiri, dan Limbah Racik Uang Kertas (LRUK).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, pemanfaatan biomassa tidak hanya berkontribusi dalam peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia, tetapi juga mendukung prinsip keberlanjutan dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Selain mengurangi emisi karbon, teknologi ini turut mendorong pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien dan berkelanjutan.

“Dengan biomassa, kita dapat menciptakan ekonomi sirkuler dengan memanfaatkan limbah pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang sebelumnya tidak bernilai. Selain itu, lahan-lahan kritis bisa direvitalisasi agar lebih hijau dan produktif,” ujarnya.

Lebih jauh Darmawan mengatakan, untuk tahun 2025 ini, teknologi co-firing biomassa akan diperluas ke 52 PLTU dengan proyeksi kebutuhan biomassa mencapai 10,2 juta ton per tahun. 

“Untuk memastikan ketersediaan pasokan, PLN akan terus mengembangkan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan, salah satunya melalui program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu,” pungkasnya.

Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono mengapresiasi langkah PLN dalam mendorong program biomassa dengan memanfaatkan lahan kritis yang berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan kelompok masyarakat. 

“Saya mengapresiasi langkah PLN dengan program ini. Kita dihadapkan pada tantangan perubahan iklim. Saya sangat menghargai karena dengan diwajibkan (program ini) maka sumber biomassa akan berasal dari tanah marjinal,” pungkas Sudaryono.()

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *