Ogan Ilir, hotfokus.com
Meski harga pokok pembelian (HPP) sudah ditetapkan Rp6.500/Kg. Namun harga gabah hanya Rp5.000/Kg. Kondisi ini langsung direspon Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, yang mengingatkan masyarakat jangan mau dibeli murah.
“Harga gabah yang rendah ini bertentangan dengan kebijakan pemerintah yang menetapkan HPP Rp6.500/Kg,” kata wamentan, dalam keterangan yang dilansir Selasa (14/1/2024).
Menurut wamen, peran Bulog diperkuat. Instruksi Presiden jelas, HPP Rp6.500/Kg. “Kalau kurang ya jangan Rp5.000, saya kira itu menyengsarakan petani,” tandasnya.
Wamentan menambahkan pemerintah melalui Bulog akan mulai menjalankan kebijakan penyerapan gabah dengan harga yang sesuai HPP pada 15 Januari 2025.
Karenanya, Sudaryono juga meminta seluruh daerah di Indonesia untuk mematuhi Inpres dalam menjaga stabilitas harga gabah.
“Semua daerah seluruh Indonesia serentak harus mematuhi Instruksi Presiden. Jangan ada lagi harga gabah Rp5.000 apalagi dibawah Rp5.000,” tegasnya.
Disebutkan, pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, memberi perhatian besar terhadap sektor pertanian.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mendorong produksi pertanian dengan meningkatkan alokasi pupuk subsidi sebanyak 100 persen, dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton.
Karenanya pemerintah juga menyediakan benih, alat mesin pertanian (alsintan), serta membangun infrastruktur irigasi dan pompaniasi untuk mendukung petani.

“Saya mau nanya sama petani, urusan pupuk beres atau enggak? Beres, ya. Tepuk tangan untuk Bapak Presiden dan Pak Menteri Pertanian. Jadi Bapak-Ibu semuanya, Presiden kita belum genap tiga bulan jadi Presiden, sudah pokoknya semua diberesi, bibitnya diberesi, irigasinya kita beresi, pompa juga sudah tersedia. Yang penting petaninya semangat,” jelasnya. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *