Oleh : Salamuddin Daeng
Bagaimana Patriotisme itu ? yakni kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Kepentingan perusahaan apalagi kepentingan pribadi manajemen pertamina dapat di nomor duakan. Dalam hal apa patriotisme pertamina akan tampak? yakni dalam manajemen LPG bersubsidi.
Mengapa LPG Subisidi? karena subsidi LPG adalah yang paling besar. Mengapa bisa terjadi ? karena LPG Non subsidi gagal mendapat tempat di masyarakat Indonesia.
Dengan semangat patriotisme tersebut, Pertamina harus dapat mengurangi beban pemerintah dalam menanggung subsidi LPG 3 kg yang merupakan subsidi paling besar dalam kelompok subsidi energi di Pertamina. Jika kesadaran patriotime hadir dalam jiwa stake holder LPG subsidi maka seharusnya beban APBN dapat dikurangi.
Selama ini para pelaku bisnis LPG 3 kg telah mengambil “keuntungan” sangat besar dalam kegiatan distribusi LPG subsidi 3 kg.“Keuntungan” mereka mengalahkan bisnis energi manapun yang ada di Indonesia, bahkan di dunia tidak ada satu bisnispun yang keuntungannya dapat mengalahkan “margin” bisnis LPG 3 kg.

Bayangkan para pelaku bisnis LPG 3 kg bisa mengambil “keuntungan” lebih dari 60 persen dari usahanya. Para agen LPG 3 kg mengambil LPG dengan menebus kepada pertamina seharga Rp.11.584 per tabung LPG 3 kg. Selanjutnya pemerintah daerah (pemda) menetapkan Harga Eceran terlinggi (HET) mencapai Rp. 18.000 sampai dengan Rp.19.000 per tabung LPG 3 kg. Dan akhirnya selisih dari Harga Tebus sangat besarlah yang diterima pengusaha penyalur elpiji bersubsidi.
HET yang dikeluarkan Pemda tentu sangat dinikmati oleh pengusaha pebisnis LPG. Tapi ini adalah tindakan yang sangat tidak patriotik. Kebijakan ini mengakibatkan masyarakat tidak mendapatkan subsidi yang seharusnya mereka terima. Ini adalah tindakan yang tidak patriotik bahkan tidak patut. Bagaimana mungkin sebagai anak bangsa dengan kewajiban bela negara namun kita sanggup memgambil keuntungan sangat besar dari keringat rakyat rakyat.?
Semangat Patriotisme Pertamina ke depan akan disertai dengan uaaha membina mitra mitra bisnis mereka termasuk para pebisnis LPG 3 kg dan pemerintah daerah sebagai pembuat regulasi, agar dimasa mendatang kebijakan yang tidak mencerminkan bela bangsa, bela negara dan tidak mencerminkan jiwa bela rakyat selayaknya dihentikan. Semua harus bersama dalam satu barisan besar yakni barisan pengusaha LPG 3 kg yang berkomiten untuk mengurangi beban subsidi LPG 3 kg yang telah membuat APBN Indonesia jebol. Semoga ya.[•]
1 comment
1 Comment
Herinal
December 11, 2024, 11:50 pmOrang yg merasa pintar banyak, tapi tidak punya hati unt kemaslahatan masyarakat dalam membuat kebijakan… Yang lebih ironisnya lagi malah pertaminanya rugi…laknatullah.
REPLYini bukan hal yg baru