ads_hari_koperasi_indonesia_74

APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UKM Di Kawasan

APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UKM Di Kawasan

Bali, hotfokus.com

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG) menjadi forum yang sangat strategis untuk mengadvokasi berbagai tantangan serius yang dihadapi sektor UKM di negara kawasan.

Tantangan tersebut seperti permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship hingga penciptaan ekosistem digital di sektor UKM.

Teten mengajak seluruh delegasi dari negara anggota APEC SMEWG untuk meningkatkan kolaborasi dan kerja sama untuk menghadapi berbagai tantangan baik di kawasan atau global. Hal ini penting dilakukan karena sektor UKM selama ini menjadi tulang punggung bagi perekonomian baik di kawasan regional atau global.

“Pertemuan SMEWG APEC memiliki arti penting bagi ekonomi anggota, khususnya bagi Indonesia karena menyediakan platform untuk secara kolektif mengatasi tantangan bersama dalam pengembangan UMKM,” kata Teten Masduki dalam sambutannya pada pembukaan forum APEC SMEWG di Merusaka Hotel, Nusa Dua, Bali, Rabu (24/4/2024).

Forum APEC SMEWG ini digelar pada 24-24 April 2024 di Bali dengan dihadiri oleh 19 delegasi negara dari 21 negara anggota. Dalam forum ini Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mewakili pemerintah Indonesia berperan sebagai focal point sekaligus sebagai tuan rumah.

Teten menegaskan berdasarkan data dari IMF (International Monetery Fund), kegiatan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik berkontribusi terhadap sekitar dua pertiga pertumbuhan ekonomi global. Rantai pasok dari kegiatan ekonomi di kawasan ini salah satunya ditopang oleh sektor UKM.

Sementara itu di Indonesia, UKM berkontribusi sebesar 99 persen terhadap total usaha dan berkontribusi 60 persen terhadap PDB serta mampu mempekerjakan hampir 97 persen dari total tenaga kerja. Besarnya peran sektor UKM ini, Teten berharap melalui forum internasional tersebut dapat melahirkan gagasan dan ide bersama untuk meningkatkan daya saing UKM di tengah kemajuan teknologi yang pesat.

“Di forum ini kami saling bertukar wawasan, praktik terbaik dan strategi yang bertujuan memberdayakan UKM untuk berkembang dalam lanskap global yang terus berkembang, dengan sesi berbagi khusus yang berfokus pada strategi pemulihan pandemi di antara negara-negara anggota APEC,” kata Teten.

Teten percaya melalui forum APEC SMEWG dapat menjadi platform utama dari berbagai pihak untuk berbagi praktik-praktik terbaik dari masing-masing anggota. Dia berharap para delegasi yang hadir dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk terlibat dalam dialog aktif dan meningkatkan kolaborasi di kawasan APEC untuk mendorong kemajuan UKM.

“Di forum ini, kita manfaatkan kesempatan untuk memperkuat kemitraan, mendorong kolaborasi, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi UKM di kawasan,” kata Teten.

Di hadapan para delegasi, Teten menyatakan bahwa saat ini Indonesia sedang membangun industri manufaktur skala menengah berbasis komoditas. Untuk itu program industrialisasi dan hilirisasi sedang dilakukan melalui pembangunan rumah produksi bersama (RPB) terus digalakkan untuk mencapai target tersebut.

“Upaya ini merupakan solusi untuk mewujudkan industri manufaktur skala menengah yang dapat mengatasi masalah urbanisasi, meningkatkan pertumbuhan industri, memperluas lapangan kerja berkualitas dan menjaga kelestarian sumber daya alam,” pungkas Teten. (DIN/SL)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *