Makassar, Hotfokus.com
Kepala BP2P Sulawesi III, Ditjen Perumahan, Kementerian PUPR, Ir. Sugiharjo, M.P.P.M menjelaskan, rusun mahasiswa ini dibangun 3 lantai, dengan kapasitas total 43 unit kamar hunian.
“Jadi yang di lantai 1 ada 13 (unit kamar), lantai 2 ada 15 (unit kamar) dan lantai 2 ada 15 unit kamar. Di lantai 1 itu 13 kamar termasuk 2 kamar untuk difabel,” ungkap Sugiharjo dalam acara Press Tour Forwapu, dikutip Rabu (10/11/2021).
Proyek rusun mahasiswa UNM ini dibangun secara multiyears kontrak sejak 2020 dan berakhir pada 2021. “Ini sudah selesai sejak September 2021. Sebenarnya bisa selesai lebih cepat, tapi karena ada refocusing, anggaran tahun kemarin (2020) dipotong, sehingga pengerjaan hingga 2021,” jelasnya.
Sugiharjo memastikan, rusun mahasiswa UNM itu akan dilengkapi dengan perlengkapan lainnya, termasuk tempat tidur, lemari pakaian dan juga meja belajar.
“Semua kamar itu kami berikan tempat tidur tingkat. Jadi satu kamar itu dipakai untuk empat mahasiswa. Kecuali yang untuk difabel tadi, satu kamar satu orang. Totalnya bisa menampung 166 mahasiswa,” jelasnya.
Rusun mahasiswa UNM itu, kata Sugiharjo, saat ini telah diserahkan dari pihak kontraktor ke Kementerian PUPR. Nantinya setelah pemasangan furniture selesai, rusun mahasiswa tersebut akan diserahkan ke pihak kampus untuk dikelola.
“Sekitar bulan Februari 2022 akan kita serahkan ke pihak kampus. Nantinya pihak kampus yang akan menentukan peruntukan rusun tersebut lebih lanjut,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Sub Bagian Barang Milik Negara (BMN) Universitas Negeri Makassar, Hasmunir mengatakan, keberadaan rusun mahasiswa tersebut akan sangat membantu kegiatan civitas akademika UNM.
“Dengan penambahan satu unit rusun lagi, akan sangat bermanfaat untuk civitas akademik Universitas Negeri Makassar. Pembangunan rusunawa ini merupakan bagian dari pendukung kegiatan akademik yang ada di kampus kami,” tegasnya. (SNU)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *