Jakarta, hotfokus.com
PT PAM Mineral sepanjang 2020 mencatat laba operasional Rp 45,8 miliar. Capaian ini lebih tinggi 36,6 persen dibanding laporan keuangan in-house 2020, yang telah diterbitkan pada laporan sebelumnya sebesar Rp 33,5 miliar.
Sekretaris Perusahaan PT PAM Mineral, Suhartono mengatakan untuk laba bersih perusahaan pada periode itu sebesar Rp 32 miliar. Jumlah ini juga lebih tinggi 12,5 persen dibanding laporan keuangan in-house 2020 sebesar Rp28,4 miliar.
“Peningkatan itu akibat adanya penurunan nilai beban pokok penjualan pada laporan in-house 2020 tercatat Rp 147,9 miliar. Beban pokok penjualan tercatat Rp 116,6 miliar atau lebih rendah 21,2 persen,” tutur Suhartono dalam keterangannya, Rabu (18/8/2021).
Selain itu, perusahaan juga mencatat nilai aset lancar lebih tinggi pada laporan buku audit. Total nilai aset lancar sebesar Rp 124,1 miliar atau lebih tinggi 11,9 persen dibanding nilai aset lancar pada buku in-house 2020 hanya Rp 110,8 miliar.
”Kondisi itu, disebabkan posisi nilai uang muka, dan dibayar dimuka naik dari Rp 1,9 miliar menjadi Rp 23,0 miliar. Secara keseluruhan kami mencatatkan nilai total asset Rp 189,7 atau lebih tinggi 7,7 persen dari laporan keuangan In house,” lanjutnya.
Untuk nilai utang pperusahaan pada periode itu adalah sebesar Rp 82,9 miliar atau lebih tinggi 11,7 persen dari yang tercatat pada posisi laporan keuangan in house 2020. Peningkatan itu, terjadi karena ada peningkatan posisi utang jangka pendek 12,3 persen menjadi Rp 78,4 miliar dari Rp 69,8 miliar. Ekuitas tercatat Rp106,7 miliar, lebih tinggi 4,7 persen dari posisi in house 2020.
”Kami berkeyakinan kinerja operasional pada 2021 akan lebih meningkat dibanding tahun lalu. Kinerja operasional diperkuat peningkatan harga nikel tahun ini dibanding tahun lalu,” harap Suhartono. (DIN/RIF)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *