Jakarta, Hotfokus.com
Beredar video viral di media sosial tentang antrian kendaraan truk kontainer didalam pelabuhan Tanjung Priok, dengan narasi bahwa paska penertiban premanisme dan pungutan liar (Pungli) yang dilakukan Kepolisian, pelayanan bongkar muat petikemas didalam pelabuhan menjadi tidak profesional.
“Gak ada pungli (Kontainer) gak bisa muat. Masa muat satu (Kontainer) istirahatnya setengah jam,” demikian narasi dari video berdurasi 26 detik yang dibuat pada 12 Juni 2020, dikutip dari akun Instagram Warung Jurnalis, di-posting pada Minggu (13/6/2021).
Video yang sudah ditonton 74.131 kali itu kemudian dikonfirmasi oleh salah satu Pejabat PT Pelabuhan Indonesia II yang tidak mau disebut namanya. Menurutnya, kejadian itu terjadi pada hari Jumat, ketika para operator gantry crane sedang melaksanakan istirahat Sholat Jumat.
“Video yang beredar belakangan ada truck antri mengambil petikemas lebih lama dari hari-hari biasa. Dapat kami sampaikan itu adalah kejadian saat hari Jumat, saat break lebih awal untuk sholat Jumat,” ujar sumber Hotfokus.com, dikutip Minggu (13/6/2021).
Pejabat Pelindo II itu juga memastikan, akan melakukan perbaikan pelayanan agar tidak terjadi lagi antrian dan penumpukan bongkar muat petikemas.
“Atas kejadian ini kami mengambil tindakan, pertama akan menempatkan operator non muslim saat hari Jumat, kedua menerapkan hot seat saat pergantian shift (sehingga jeda bisa di minimalkan) ketiga terkait operator yang menerima uang pemberian sopir, kami ambil sikap untuk di keluarkan,” tegasnya.
Sementara itu, dalam video lain yang viral di WhatsApp Group jurnalis berdurasi 01.11 detik, terekam seorang sopir truk kontainer dari sebuah perusahaan trucking yang diwawancarai seseorang yang sesuai narasi adalah awak operator Tenggo (Crane bongkar muat kontainer).
Dalam video tersebut, sang pewawancara menanyakan apakah selama ini sopir truk yang akan bongkar muat petikemas harus membayar sejumlah uang agar mereka dilayani atau tidak.
“Bang gue mau nanya nih sebagai operator Tenggo, apakah selama ini pemaksaan dari operator Tenggo untuk meminta-minta uang?,” demikian operator Tenggo itu bertanya.
“Untuk saat ini memang gak ada, gak ada paksaan gak ada apa. Operator Tenggo itu gak ada paksaan, gak ada paksaan samasekali, dari dulu juga gak ada,” jawab sang sopir truk yang mengaku bekerja di perusahaan Jaya Mas tersebut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mendapatkan laporan soal maraknya pungutan liar dari sopir truk di Pelabuhan Tanjung Priok, saat mengunjungi vaksinasi massal bagi pekerja di lingkup pelabuhan. Presiden Jokowi ketika itu langsung menelpon Kapolri, Jandral Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk membereskan persoalan tersebut. (SNU/RIF)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *