ads_hari_koperasi_indonesia_74

Minyak Sentuh Level Tertinggi 13 Bulan Terakhir, Ini Penyebabnya

Minyak Sentuh Level Tertinggi 13 Bulan Terakhir, Ini Penyebabnya

New York, Hotfokus.com

Harga minyak meningkat selama tujuh sesi perdagangan berturut-turut dan menjadi yang tertinggi dalam 13 bulan terakhir, imbas dari spekulasi permintaan yang melonjak, namun disisi lain OPEC+ justru membatasi pasokan.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup menguat 53 sen, atau 0,9 persen menjadi USD61,06 per barel, demikian dikutip dari laporan  Reuters,  di New York, Selasa (9/2/2021) atau Rabu (10/2/2021) pagi WIB.

Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret, bertambah 39 sen atau 0,7 lerse  menjadi USD58,36 per barel.

Tingkat tertinggi pada sesi Selasa untuk kedua  benchmark  tersebut merupakan yang tertinggi sejak Januari 2020.

“Dengan Brent melampaui USD60, itu sangat bagus secara psikologis…dan semua orang merasa  bullish  tentang permintaan yang lebih kuat dan persediaan global dalam penurunan lebih lanjut,” kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC, New York.

Pasar menguat sejak November setelah vaksin Covid-19 didistribusikan di seluruh dunia, dan karena pemerintah serta bank sentral merilis paket stimulus besar untuk meningkatkan aktivitas ekonomi.

Eksportir utama Arab Saudi membatasi pasokan pada Februari dan Maret, di atas pemotongan sesama produsen di tubuh Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC Plus, mendorong proyeksi defisit pasokan tahun ini.

“Niat Saudi untuk menghilangkan surplus pasokan global tampaknya berada di jalur yang tepat dan mampu meningkatkan harga minyak mentah lebih lanjut,” kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.

Patokan minyak mentah juga menarik dukungan dari penurunan dolar ke level terendah satu minggu, membuat komoditas dalam denominasi  greenback  itu lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Persediaan minyak mentah Amerika jatuh ke level terendah sejak Maret, sebelum pandemi menghancurkan pasar minyak. Data inventaris minyak mingguan Amerika akan dirilis kelompok industri American Petroleum Institute pada Selasa, pukul 21.30 GMT, diikuti data pemerintah sehari berselang.

Selasa, pemerintah Amerika menurunkan prospek produksi minyak mentah pada 2021 menjadi 11,02 juta barel per hari dari perkiraan sebelumnya 11,1 juta barel per hari. (SNU/RIF)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *