ads_hari_koperasi_indonesia_74

2030, Indonesia Bisa Produksi Bahan Bakar Hijau 14 Juta kl Pertahun

2030, Indonesia Bisa Produksi Bahan Bakar Hijau 14 Juta kl Pertahun

Jakarta, hotfokus.com

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong pemanfaatan sawit untuk bahan bakar (biofuel) yang berkelanjutan. Ia optimis, pada 2030 mendatang, Indonesia akan mampu memproduksi 14 juta Kilo Liter (kl) bahan bakar hijau biofuel dalam setahun.

“2030 biofuel naik 50 persen jadi hampir 14 juta kilo liter (kl),” katanya dalam Webinar Nasional ‘Strategi Penguatan Kebijakan Pengelolaan Sawit’, Rabu (10/2/2021).

Upaya tersebut, kata Dadan, dilakukan demi menekan impor bahan bakar minyak, terutama gasoline atau bensin. Menurutnya, produksi bahan bakar hijau ini akan didorong melalui pengolahan minyak sawit di kilang Pertamina, baik berupa pencampuran pengolahan minyak sawit (crude palm oil/ CPO) di kilang minyak yang telah ada (co-processing) maupun pembangunan unit baru (stand alone) pengolahan minyak sawit menjadi green diesel dan green gasoline.

Lebih lanjut Dadan mengatakan, Pertamina sendiri telah mengupayakan agar bisa produksi green diesel dan green gasoline pada 2022 di Kilang Cilacap. Untuk co-processing green diesel diperkirakan mencapai 0,1 juta kl, green diesel dari pabrik pengolahan tersendiri (stand alone) 0,2 juta kl, dan green gasoline dari unit co-processing sekitar 0,1 juta kl pada 2022.

Jumlah itu diperkirakan akan meningkat pada 2030 menjadi green diesel dari kilang tersendiri, naik menjadi 1,3 juta kl, dan adanya kilang terpisah yang juga memproduksi green gasoline sebesar 2 juta kl.

Adapun kapasitas produksi biodiesel dari pabrik yang telah ada saat ini mencapai 9 juta kl pada 2020 dan akan meningkat menjadi 10,4 juta kl pada 2030 mendatang.(SNU/RIF)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *