ads_hari_koperasi_indonesia_74

Warga Terisolasi, Anggota DPRD: Gubernur Maluku Harus Turun Tangan

Warga Terisolasi, Anggota DPRD: Gubernur Maluku Harus Turun Tangan

Jakarta, Hotfokus.com

Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Hatta Hehanussa, SE berjanji akan menggalang kekuatan di Komisi III untuk coba memperjuangkan untuk membuka akses jalan menuju Negeri (Desa) Niniari, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

“Sebagai anggota DPRD dari daerah pemilihan Kabupaten SBB sekaligus Wakil Ketua Komisi III, Hatta berjanji akan menggalang kekuatan di Komisi III untuk coba memperjuangkan hal ini,” kata Hatta saat dihubungi Hotfokus.com dari Jakarta, Senin (08/2/2021).

Menurut dia, untuk kasus seperti ini jangan lagi bicara soal kewenangan Provinsi dan Kabupaten, tetapi bagaimana agar masyarakat di wilayah pegunungan juga bisa menikmati  akses jalan yang lebih baik. “Tetapi dengan keterbatasan anggaran yang ada di Kabupaten, maka kita sangat berharap adanya perhatian dari pihak Provinsi.

Hari ini kita butuh dikresi dari pak Gubenur. Jadi jangan lagi bicara soal kewenangan Provinsi dan Kabupaten, kita ingin masyarakat di wilayah pegunungan juga bisa menikmati akses jalan yang lebih baik,” papar anggota Fraksi Partai Gerindra ini.

Untuk itu ia meminta kepada Gubernur Maluku agar bisa memberi perintah khusus untuk mnyelesaikan masalah-masalah seperti ini. “Kita butuh ada ketegasan dari pak Gubernur, terutama menyangkut infrastruktur. Apalagi banyak sumber anggaran yang digunakan tidak tepat sasaran atau tidak sesuai dengan kebutuhan sebagaimana visi misi atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provonsi,” tukasnya.

WhatsApp Image 2021-02-08 at 15.38.06

Hatta juga mengatakan, bahwa pihaknya bersama anggota Legislatif dari Dapil SBB lainnya di DPRD Maluku akan membangun koordinasi, khususnya dengan masing-masing fraksi di DPRD SBB agar bersama-sama dapat memperjuangkan apa yang sedang dialami warga Neniari.

Ia mengaku miris dan prihatin dengan kondisi yang  dialami masyarakat Negeri Niniari. Pasalnya hingga saat ini akses jalan menuju negeri yang berada sedikit di atas ketinggian itu masih berupa jalan setapak dan harus ditempuh sejauh sekitar 10 km dari jalan utama. “Sangat miris, karena di usia kemerdekaan RI yang sudah mencapai 75 tahun ternyata masih banyak negeri di Pulau Seram yang kondisinya seperti di Niniari ini,” kata Hatta.

Menurut Hatta, selama ini masyarakat setempat harus menempuh jalan belasan kilometer untuk mencapai jalan raya guna menjual hasil panen atau untuk keperluan lain ke kota kecamatan atau kota kabupaten. “Untuk membawa hasil kebun yang nilainya tidak seberapa ke pasar, mereka harus jalan kaki belasan kilometer ke jalan Trans Seram. Ini sangat tidak efektif,” ketusnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, bahwa persoalan yang sedang dihadapi warga Negeri Neniari tersebut uga dialami beberapa negeri lain.  “Jadi masalah akses transportasi jalan ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah daerah, mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota,” demikian Hatta Hehamussa.(Ral)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *