ads_hari_koperasi_indonesia_74

Produksi CPO dan PKO Tahun 2020 Turun Tipis

Produksi CPO dan PKO Tahun 2020 Turun Tipis

Jakarta, Hotfokus.com

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) bersyukur kinerja industri kelapa sawit dari hulu hingga hilir di tahun 2020 tidak terpuruk meski ada pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari hasil produksi crude palm oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) yang tetap bagus di tahun lalu.

Data GAPKI menunjukkan angka produksi CPO tahun lalu mencapai 47.034 ribu ton dan produksi PKO 4.549 ribu ton. Dibandingkan dengan realisasi di tahun 2019 angka produksi CPO dan PKO tahun ini memang turun namun sangat tipis yaitu 1,1 persen. Hal ini dinilai masih sangat baik lantaran di tengah tantangan yang luar biasa akibat Covid-19 industri di sektor kelapa sawit masih relatif stabil. Padahal banyak industri yang justru collaps tak mampu menahan dampak pandemi.

Ketua Umum GAPKI, Joko Supriono, menjelaskan jika digabungkan dengan total stok yang ada dan juga impor produk, maka produksi CPO dan PKO secara total tahun 2020 sebanyak 51.627 ribu ton. Jumlah ini terpaut tipis dengan hasil prodiksi di tahun 2019 yang mana kondisinya pada saat itu masih normal.

“Poin penting yang harus kita syukuri adalah karena industri sawit di Indonesia secara operasional berjalan dengan normal di situasi pandemi. Perkebunan normal, petani normal, pabrik normal sehingga kinerja itu cukup bagus sementara banyak sektor yang kesulitan, tapi saya monitor di industri sawit tidak ada perumahan karyawan dan tidak ada penghentian operasi,” tutur Joko Supriono dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/2/2021).

Sementara itu dari sisi kinerja ekspor, Joko juga menegaskan kondisinya masih relatif baik meski memang terjadi penurunan secara total. Tercatat pada tahun lalu jumlah ekspor mencapai 34 juta ton atau lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang mencapai  37,4 juta ton. Penurunan ini terjadi lantaran hampir semua negara mengalami musibah yang sama yaitu pandemi Covid-19 sehingga memicu penurunan permintaan.

“Ekspor memang turun tapi ini sangat disadari karena ada pelemahan demand lantaran hampir semua importir besar alami lockdown. Kelihatannya recovery di akhir tahun kemarin tidak cukup menolong. Ekspor palm produk tahun 2020 lalu turun 9 persen secara total,” pungkas dia. (DIN/RIF)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *