Jakarta, Hotfokus.com
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan saat dihubungi Hotfokus.com, Rabu (3/2/2021) menanggapi positif atas usulan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang mengusulkan bantuan sosial (bansos) berupa sembako, agar dialihkan saja ke stimulus listrik, agar hasilnya bisa dinikmati seluruh masyarakat.
Menurut Mamit, penyaluran bansos dalam bentuk stimulus itu bisa disebut lebih produktif ketimbang hanya disalurkan dalam bentuk beras atau mie instan.
“Ini usulan yang menarik sekali dari pelaku industri, memang kalau kita melihat kemungkinan penyelewengan bansos ini sangat besar, apalagi kota sudah terjadi kasus yang kemarin, Mensos terkena kasus bansos,” ujar Mamit, Rabu (3/2/2021).
Namun demikian usulan ini, kata Mamit, harus dibahas lebih lanjut antara pemangku kepentingan, seperti Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, hingga PLN dan juga pelaku industri. “Dana itu (Bansos) kalau bisa dialihkan ke stimulus listrik memang cukup menarik, meskipun saat ini pemerintah sudah memberikan stimulus untuk golongan 450 VA dan 900 VA dengan geatis dan diskon 50 persen, usulan ini bisa dilakukan untuk golongan lain, misal 1.300 VA selama ini memang memungkinkan, ini tidak masalah,” tutur Mamit.
Selain itu, usulan itu perlu kajian mendalam khususnya seberapa siap PLN dan Pemerintah menjalankan program ini, khususnya dalam hal ketersediaan anggaran. Kemudian juga dari sisi sosial kemasyarakatan, harus diteliti juga apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan masyarakat, apakah makanan, uang tunai atau stimulus listrik.
“Tapi saya ingatkan kembali bahwa kita harus berhati-hati dalam memperhitungkan rencana tersebut, karena pastinya akan ada pertimbangan atau risiko kedepan untuk kita hadapi. Namun memang usulan ini sangat baik dan produktif untuk dipertimbangkan,” tutup Mamit.
Sejauh ini, menurut data PLN, jumlah penerima stimulus tarif dasar listrik untuk pelanggan rumah tangga 450 VA, jumlahnya mencapai 24,16 juta pelanggan.
Sedangkan pelanggan 900 VA bersubsidi sebanyak 7,87 juta pelanggan. Sementara itu, jumlah pelanggan bisnis kecil (B1) dan industri kecil (I1) sebanyak kurang lebih 459 ribu pelanggan. Adapun total alokasi anggaran untuk stimulus tarif listrik hingga triwulan I-2021 sebesar Rp4,57 triliun. (SNU/RIF)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *