Jakarta, Hotfokus.com
Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis neraca perdagangan pada bulan Desember 2020 kembali surplus sebesar USD2,1 miliar. Sementara secara kumulatif sejak Januari – Desember 2020 juga surplus lebih tinggi yaitu USD21,74 miliar.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan kinerja ekspor pada bulan Desember 2020 sebesar USD16,54 miliar. Jika dibandingkan bulan November 2020 (month to month / mtom) ekspor ini meningkat 8,39 persen dengan nilai ekspornya hanya sebesar USD15,26 miliar. Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019 (year on year / yoy) ekspor naik signifikan sebesar 14,63 persen dengan nilai ekspornya mencapai USD16,54 miliar.
Untuk kinerja impor, Kecuk sapaan akrabnya, pada periode tersebut sebesar USD14,44 miliar. Angka ini naik 14 persen (mtom) dimana sebelumnya nilai impornya hanya USD12,66 miliar. Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019 angka impor turun tipis sebesar 0,47 persen dengan nilai impornya sebesar USD14,51 miliar.
“Indonesia kembali catatkan surplus USD2,1 miliar (pada Desember 2020). Neraca perdagangan ini adalah tertinggi sejak 2011. Posisi ekspor pada Desember sangat menggembirakan karena secara bulanan naik 8,39 persen dan secara tahunan meningkat 14,63 persen. Ini terjadi karena adanya kenaikan ekspor produk pertanian, pertambangan dan industri,” ujar Suhariyanto dalam live streaming conference, Jumat (15/1/2021).
Lebih lanjut catatan kinerja ekspor secara kumulatif sejak Januari – Desember 2020 mencapai USD163,31 miliar atau turun 2,61 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar USD167,68 miliar. Sementara untuk nilai impor kumulatif pada periode tersebut sebesar USD141,57 miliar atau mengalami penurunan sebesar 17,34 persen yang mencapai USD171,28 miliar.
“Kita harap ini (surplus) berlanjut tetapi tentunya tergantung dari penanganan kesehatan baik di negara kita atau di negara lain. Apakah ini akan stabil atau temporary? seperti saya bilang ini tergantung penanganan kesehatan sebab akhir – akhir ini di Eropa alami lockdown. Dengan adanya vaksinasi kita harap ekonomi bisa pulih dan ekspor kita jadi naik,” pungkasnya. (DIN/rif)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *