Riau, situsenergy.com

Pandemi Covid-19 telah berdampak di sektor pendidikan. Demi mengurangi penyebaran Covid-19, pemerintah menerapkan strategi social distancing, dan salah satunya dengan menutup sekolah. Kebijakan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak adalah dengan menerapkan strategi belajar di rumah dan belajar tatap muka dengan penerapan protokol ketat.

Para guru dituntut untuk berinovasi dengan tidak hanya mengejar target kurikulum semata selama masa darurat, melainkan juga membekali siswa akan kemampuan hidup yang sarat dengan nilai-nilai penguatan karakter. Pembelajaran jarak jauh (daring) menjadi alternatif agar dapat menjadi pemutus rantai penyebaran covid-19.

Namun, penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi covid-19 terkendalnya akses ke sumber belajar baik karena masalah jangkauan listrik, internet, mau pun dana untuk aksesnya. Hal ini pula yang dialami masyarakat masyarakat yang berada di Kelurahan Air Jamban Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis – Riau, yang berdekatan dengan Yard Patra Drilling Contactor (PDC).

Melihat kondisi ini, PDC telah menggulirkan program Pustaka Digital Cerdas dan Gaya Hidup Sehat yang diperuntukkan bagi para siswa SD hingga SMA. Program ini berupa penyediaan sarana pembelajaran jarak jauh dan metode atraktif, terdiri dari buku-buku pembelajaran, audio visual, jaringan internet serta sarana pembelajaran lainnya yang dilengkapi laptop. Pustaka ini juga dilengkapi 1 unit LED Smart TV, 4 unit laptop, 2 unit tablet berserta kuota intenet, sarana pembelajaran edukatif, sarana e learning dan video edukatif lainnya.

“Pustaka Digital Cerdas (PDC) ini kami gulirkan di tempat ini yang masih membutuhkan kemudahan akses pendidikan di tengah pandemic Covid-19, sekaligus upaya kami membantu meningkatkan literasi siswa di daerah yang membutuhkan akses jaringan internet, khususnya wilayah dimana kami beroperasi,” ujar Corporate Secretary PDC, Budhi Kristianto dalam keterangannya, Minggu (27/9/2020).

Kehadiran Pustaka Digital Cerdas di wilayah Kecamatan Mandau ini mendapat atensi dan animo cukup besar. Namun mengingat masa pandemic Covid-19 kehadiran para siswa dibatasi dengan jadwal kunjungan dan akses masuk dengan protocol kesehatan yang ketat. Pengguna fasilitas ini terdiri dari 43% siswa SD, 55% siswa SMP dan 2 % siswa SMA/SMK dengan kapasitas layanan program setiap hari Senin – Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB.

“Di lokasi ini akses ke sarana pendidikan cukup jauh, kondisi perekonomian masyarakat mayoritas buruh harian dan rata–rata pendidikan di wilayah ini juga terbatas. Dan kondisi saat ini fasilitas pembelajaran jarak jauh sangat terbatas, beberapa anak warga kelurahan Air Jamban RW 22 bahkan menumpang belajar di rumah salah satu tokoh masyarakat agar dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh,” pungkasnya.

Selain itu, pada setiap hari Sabtu minggu kedua dilakukan kegiatan senam dan game. Dan setiap memasuki ruang pustaka diwajibkan menerapkan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. (DIN)