ads_hari_koperasi_indonesia_74

Teten Apresiasi Kolaborasi KAYA.ID dan Bahana Ventura Dalam Mendorong UMKM Naik Kelas

Teten Apresiasi Kolaborasi KAYA.ID dan Bahana Ventura Dalam Mendorong UMKM Naik Kelas

Jakarta, Hotfokus.com

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyambut baik kolaborasi yang dilakukan oleh dua inkubator bisnis UMKM yaitu PT Lumina Kaya Indonesia (KAYA.ID) dan PT Bahana Artha Ventura (Bahana Ventura). Pasalnya sinergi keduanya terbukti mampu mendorong produk UMKM naik kelas bahkan bisa diterima di pasar ritel modern. Berkat kerjasamanya dalam hal pendampingan, pelatihan hingga dukungan pembiayaan, salah satu produk UMKM berbahan dasar tempe bisa memiliki daya saing tinggi.

Teten mengatakan dengan sinergi keduanya terbukti mampu mengubah produk dasar tempe menjadi produk seperti pukis hingga nugget. Karena kreatifitas yang didorong oleh dua inkubator tersebut, produk UMKM tersebut bisa menembus pasar ritel modern seperti Alfamart. Artinya produk UMKM ini sejajar dengan produk-produk olaham industri yang banyak diperjualbelikan di toko-toko ritel modern.

“Ini luar biasa kolaborasinya antara KAYA.ID dengan Bahana Ventura, mereka inkubator yang menurut saya sangat penting untuk pengembangan produk UMKM. Mereka bukan saja mendampingi tapi juga membantu development produk packaging dari produk UMKM dan bahkan akan masuk pasar global,” kata Teten usai menerima kehadiran perwakilan dari KAYA.ID dan Bahana Ventura di ruang kerjanya, Jumat (6/3).

Teten berharap akan semakin banyak inkubator bisnis, swasta dan berbagai pihak lainnya yang juga melakukan kolaborasi dalam mendorong UMKM naik kelas serta berdaya saing tinggi. Dengan sistem kerja keroyokan seperti ini, Teten optimis kedepan share sektor UMKM terhadap PDB akan meningkat. Seperti diketahui saat ini kontribusi sektor usaha kerakyatan ini terhadap PDB mencapai 60 persen dengan jumlah pelaku usaha lebih dari 64 juta.

“Pelaku usaha menengah kan gede banget hingga 64 juta, jadi pemerintah nggak mungkin kerja sendiri. Jadi kita senang kalu banyak yang bantu dari swasta dan seluruh pihak supaya nanti ada scalling up UMKM ini. Nanti kerja kita akan lebih ringan makanya justru kita harus kerjasama,” papar Teten.

Sementara itu CEO & Founder KAYA.ID, Nita Kartikasari menyatakan bahwa UMKM yang dibinanya tersebut awalnya tidak mengira bahwa produk yang selama ini digeluti bisa bersaing di pasar ritel modern. Menurutnya hal itu bisa terjadi karena adanya inovasi dalam hal packaging dan inovasi produk. Oleh sebab itu apabila pelaku UMKM di Indonesia mau mengikuti jejaknya untuk terus berinovasi dipastikan produk UMKM akan menjadi pembeda di pasar ritel modern. Bahkan bisa lebih berdaya saing tinggi dengan syarat ada sentuhan kreatifitas, digitalisasi dan inovasi produk.

“Jadi kita ini menjadi semacam marketing dan sales dari UMKM tersebut sehingga Umkm ini akan fokus ke pengembangan produk, jadi dikembangkan terus varian produknya,” ulas dia.

Nita menambahkan dalam melakukan pendampingan pada UMKM, pihaknya bersama Bahana Ventura mengambil peran yang berbeda. Keduanya saling mengisi celah-celah yang ada dalam mendorong UMKM dampingannya sehingga pada akhirnya produk UMKM bisa memiliki daya saing tinggi. Untuk produk olahan tempe, Nita mengaku akan memasarkan produk tersebut ke Singapura. Menurutnya produk UMKM ini sudah sangat layak untuk bisa dipasarkan di pasar luar negeri.

“Harapan dari KAYA.ID dengan kolaborasi ini mudah – mudahan bisa menjadi contoh kecil dan pilot proyek mewujudkan mimpinya Pak Jokowi dan Pak Menteri (Teten) agar UMKM  bisa bersaing dan bisa go internasional. Melalui produk ini (produk olahan tempe) terbukti bisa,” pungkas Nita.

Di tempat yang sama Direktur Keuangan dan Operasional PT Bahana Artha Ventura, Bagas Pebru Sadtriadi, menambahkan pihaknya tidak hanya fokus untuk memberikan dukungan pembiayan kepada UMKM. Namun Bahana juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk mendampingi pelaku UMKM binaannya untuk bisa naik kelas melalui upaya pemecahan setiap masalah yang dihadapi pelaku usaha.

“Jadi sering kali gini, teman – teman UMKM dipersepsikan hanya butuh pembiayaan, tapi ternyata kendalanya tidak hanya itu. Disampaing kendala pada pembiayaan ternyata juga butuh pendampingan dan pemberdayaan. Nah kami juga melakukan itu karena kita ini bukan bank yang hanya salurkan kredit saja,” kata dia.

Dia berhadap dengan sinergi dan kolaborasi dengan KAYA.ID serta dukungan dari pemerintah khususnya Kementerian Koperasi dan UKM, pelaku UMKM nasional akan semakin banyak yang bisa membuat produk – produk berkelas. Dia menyadari tulang punggung ekonomi rakyat adalah sektor UMKM. Oleh sebab itu sektor ini harus benar-benar kuat.

“Jadi mimpi kami ini UMKM tidak hanya bisa go nasional, tapi juga bisa go internasional dan juga bisa go public. Nah alhamdulillah Pak Menteri (Teten) respon banget,” tutup Bagas. (DIN/rif)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *