Jakarta, hotfokus.com
Anggota Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta, Oman Rahman Rakhinda MSi mengaku kecewa dengan sikap Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Dwi Wahyu Daryoto yang enggan memberikan penjelasan ke publik usai dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Sebenarnya sangat penting untuk menjelaskan ke publik mengapa ia dipanggil ke KPK agar tidak menimbulkan spekulasi di publik yang bisa berimbas kurang baik terhadap gubernur Anies misalnya,” kata Oman saat dihubungi Hotfokus.com di Jakarta, Sabtu (29/2/2020).
Namun Oman mengaku belum mengetahui kasus apa yang menyebabkan sang Dirut BUMD tersebut dipanggil KPK. “Saya juga belum paham kasus apa yang menyebabkannya dipanggil KPK, tapi tidak seharusnya beliau diam dan membuat publik bertanya-tanya,” tambah dia.
Sebelumnya, pada Jumat (28/2/2020), Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) memanggil dan memeriksa Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto.
Usai diperiksa, Dwi kepada wartawan mengaku hanya diperiksa sebagai saksi dalam sebuah kasus yang masih dalam tahap penyelidikan. “Ini masih permintaan keterangan di penyelidikan kok. Saya no comment, nanti saja,” kata Dwi saat meninggalkan Gedung Merah Putih KPK, Jumat sore.
Ia mengaku tidak bisa mengungkap materi pemeriksaannya ke publik dan hanya menyebutkan ahwa dirinya diperiksa sebagai saksi dalam sebuah kasus yang belum ada tersangkanya.
“Wah itu off the record, jangan, enggak boleh. Tadi saya sudah tanda tangan masih rahasia. Saya enggak bisa menjelaskan apa-apa,” ujar Dwi.
Sementara Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengonfirmasi bahwa Dwi diperiksa dalam sebuah kasus dugaan korupsi yang masih dalam tahap penyelidikan. “(Diperiksa dalam kasus) lidik,” kata Ali kepada wartawan.
Namun, Ali tidak mengungkap apakah kasus dugaan korupsi tersebut berada dalam tubuh Badan Usaha Milik Daerah di bawah naungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu atau tidak.
Sekedar diketahui, Jakpro memegang sejunlah proyek prestisius di ibu kota antara lain pergelaran Formula E, pembangunan LRT Jakarta Velodrome-Kelapa Gading, hingga pembangunan Jakarta International Stadium.(RAL)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *