Jakarta, Hotfokus.com
Pemerintah komitmen untuk terus menggenjot ekspor nasional khususnya produk-produk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Pasalnya produk – produk UMKM sebenarnya banyak yang berkualitas dan bernilai tinggi, seperti produk home decor, furniture, aneka kerajinan, muslim fashion bahkan hingga produk food and baverage (F&B). Untuk itu pemerintah terus menggandeng pelaku usaha termasuk Hippindo dan Kementerian atau Lembaga (K/L) agar produk UMKM dalam negeri bisa naik kelas dan bernilai ekspor.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan saat ini pemerintah tengah menyusun strategi untuk mendorong kinerja ekspor produk-produk UMKM tersebut. Dikatakannya bahwa share produk UMKM terhadap total ekspor nasional masih kecil yaitu sekitar 14,5 persen. Padahal jumlah pelaku UMKM mendominasi yaitu 99,7 persen dari total sektor lapangan usaha.
Sementara itu share sektor UMKM terhadap PDB (product domestic bruto) saat ini sekitar 60,34 persen. Pemerintah sendiri menargetkan agar ekspor produk UMKM bisa menembus level 30 persen di tahun 2024 mendatang. Untuk itu, lanjut Teten, harus ada upaya serius dari semua pihak agar UMKM bisa naik kelas melalui dukungan pengembangan usaha, pembiayaan hingga peningkatan skala kualitas dan kuantitas produknya oleh pemerintah. Dengan begitu nilai ekspor dapat digenjot lebih masif sehingga pada akhirnya share terhadap PDB bisa terangkat lebih tinggi.
“Kami bersama BUMN dan stake holder lainnya sedang merumuskan agar bagaimana produk Indonesa bisa masuk pasar dunia makanya kita dukung melalui kemudahan pembiayaan, kemudahan ekspor,” kata Teten dalam saat memberikan keynote speech pada acara The 2nd Trade, Tourism and Investment Business Forum yang diselenggarakan oleh Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Jakarta, Rabu (19/02).
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, Victoria br. Simanungkalit dan CEO PT. Kristamedia Pratama, Daud Dharma Salim. Teten menambahkan untuk mendorong daya gedor sektor UMKM agar lebih masif perannya terhadap PDB, pemerintah sedang menggodog aturan yang akan tertuang dalam kebijakan Omnibus Law.
Menurutnya dengan regulasi ini nantinya sektor UMKM akan diberikan ruang khusus agar ada investor yang mau masuk untuk membiayai aktifitas bisnisnya. Dia kembali menegaskan bahwa investor yang diperbolehkan masuk pada sektor UMKM bukan dalam rangka menggusur unit usaha yang sudah ada. Investor hanya diizinkan untuk menjalin kemitraan dengan pelaku UMKM.
Teten menjelaskan bahwa saat ini eranya production sharing sehingga apabila UMKM ingin naik kelas perlu menjalin kemitraan dengan pihak lainnya salah satunya dengan investor global. Oleh sebab itu Teten berharap melalui agenda The 2nd Trade, Tourism and Investment Business Forum, nantinya akan ada investor-investor global yang tertarik untuk bermitra dengan pelaku UMKM atau perusahan domestik.
“Omnibus law nantinya akan memberikan kesempatan agar ada investasi di UMKM, kita sedang tata ekosistemnya agar UMKM bisa naik kelas dan go global. Saya bersama Hippindo ingin kembangkan brand local,” sambungnya. (DIN/rif)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *