ads_hari_koperasi_indonesia_74

Kemenkop UKM Kolaborasi Dengan IFC Untuk Pasarkan Produk UKM Nasional

Kemenkop UKM Kolaborasi Dengan IFC Untuk Pasarkan Produk UKM Nasional

Jakarta, Hotfokus.com

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM akan terus mendorong pengembangan bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) termasuk sektor fashion dan makanan minuman (mamin). Pasalnya dua sektor ini untuk skala industri mampu menjadi penopang utama bagi pertumbuhan industri manufaktur. Tentunya pertumbuhan industri ini juga ditopang oleh UMKM.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan industri sektor tekstil – pakaian jadi (fashion) pada 2019 kemarin mencapai 15,35 persen. Sementara sektor mamin tumbuh 7,78 persen. Capain positif ini juga didukung dari kontribusi sektor UKM pada sektor yang sama.

Untuk mendorong pertumbuhan lebih masif lagi khususnya pada tataran ekonomi skala kecil, Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng Indonesian Fashion Chamber (IFC) untuk
memasarkan produk UKM sektor fashion dan kuliner (mamin). Setidaknya akan ada dua event yang diselenggarakan tahun ini untuk menarik minat buyer baik dari dalam atau luar negeri. Kedua event tersebut adalah Muslim Festival (Muffest 2020) pada 20 Februari 2020 di Jakarta dan Halal Festival 2020 pada 25 Oktober – 2 November 2020 di JCC Jakarta.

“Jadi kita ingin membuat ini menjadi besar dan ini menjadi event tahunan sehingga buyer punya kalender khusus untuk ke Indonesia. Kita berkolaborasi untuk menyelenggarakan event ini yang juga bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri” kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Simanungkalit saat ditemui Hotfokus.com di kantornya, Jumat (7/2).

Viki, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa dengan semakin banyak pihak yang terlibat dalam agenda pameran ini, potensi transaksi akan semakin besar. Dengan begitu UKM sektor kuliner dan fashion yang akan dilibatkan dalam pameran akan berpeluang bertambah nilai omset dan asetnya. Pada akhirnya diharapkan bisa berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Dalam acara ini memang kita tidak berikan supporting budget tapi kita berkolaborasi untuk bagaimana mendatangkan lebih banyak calob buyer. Jadi IFC akan banyak benefit seperti cost benefit yang akan lebih kecil. Ini sama aja kita berikan insentif tapi tidak in cash,” ulasnya.

Sementara itu National Chairman IFC Ali Charisma usai pertemuan dengan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyatakan dalam acara itu pihaknya akan menggandeng sekitar 400 brand UKM. Diharapkan dalam event tersebut dapat meraih transaksi on the spot Rp100 miliar. Namun setelah itu diharapkan akan ada transaksi lanjutan yang nilainya lebih besar.

“Buyer itu ketika datang di pameran dia kan coba dulu nih, bagus enggak produknya dan lain-lain. Jadi ya kalau transaksi onthe spot nggak gede-gede, tapi biasanya setelah itu ada susulan (transaksi) dengan nilai yang lebih tinggi ketika cocok produknya,” kata Ali.

Ali berharap kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM dan pihak lainnya ini bisa menjadi progran tahunan yang berskala internasional. Sebab Indonesia membutuhkan lebih banyak event – event berskala internasional secara rutin untuk memasarkan produk-produk unggulan.

“Kalau tidak mempunyai event yang berskala internasional untuk membranding Indonesia sebagai pusat mode dunia kami khawatir bisnis atau industri ini tidak bisa berkembang,” katanya. (DIN/rif)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *