ads_hari_koperasi_indonesia_74

Kendalikan Kerusuhan di Papua, IPW Apresiasi Polri dan TNI 

Kendalikan Kerusuhan di Papua, IPW Apresiasi Polri dan TNI 

Jakarta, hotfokus.com

Ind Police Watch mengapresiasi Polri dan TNI dalam mengendalikan keamanan pada kerusuhan di sejumlah kota di Papua.

Hal ini disampaikan Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam pesas singkatnya yang diterima Sentana di Jakarta, Kamis (22/8/2019). “Dalam mengendalikan kerusuhan di Papua jajaran TNI Polri tampak begitu sabar, profesional, proporsional, dan tidak terpancing, sehingga amuk massa bisa mereda tanpa adanya konflik dengan aparat,” katanya.

Menurut Neta  meski kerusuhan sudah mereda, pihaknya berharap para pemilik akun sosial yang menjadi provokator kerusuhan ini harus segera diciduk. IPW yakin bahwa Direktorat Cyber Crime yang mengelola Patroli Siber.com mampu memburu akun sosial yang memprovokasi kerusuhan itu.

“Kita berharap, Patroli Siber.com yang baru dilaunching Kabareskrim Polri Komjen Idam Azis beberapa waktu lalu dapat segera memburu dan menangkap para provokator Siber, yang menjadi pemilik akun sosial dan pihak’pihak yang memprovokasi hingga meletusnya kerusuhan di Papua, terutama di Manokwari,” tukasnya.

Menurutnya, Direktorat Cyber Crime sudah dilengkapi dengan sejumlah peralatan canggih dan aparatur yang bekerja 24 jam untuk melakukan patroli cyber. Di era kampanye Pilpres 2019, kata dia, patroli cyber ini berhasil memburu dan menangkap sejumlah pihak yang menyebar konten hoax yang meresahkan masyarakat.

“Dengan diluncurkannya Patroli Siber com tentu akan lebih mudah lagi bagi Direktorat Cyber Crime untuk memburu pelaku hoax karena masyarakat yg dirugikan maupun masyarakat korban hoax bisa langsung melapor ke Cyber Crime. Sebab bisa saja para provokator Siber itu bukan berada di Papua, tapi berada di luar Papua,” tukasnya.

Untuk itu, kata dia, Direktorat Cyber Crime perlu segera membuktikan kemampuannya untuk memburu dan menangkap pelaku dan penyebar akun sosial yang memprovokasi kerusuhan Manokwari dan kota lain di Papua. “Sehingga Polres Manokwari dan Polda Papua Barat bisa segera memproses para provokator dan pelaku kerusuhan tsb, untuk kemudian membawanya ke pengadilan,” katanya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, di era digital sekarang ini peran Direktorat Cyber Crime menjadi sangat vital dan strategis dalam menjaga keamanan. Pasalnya  kejahatan dan kerusuhan massal bisa “diremot” dari jarak jauh, dengan teknologi dan akun sosial, seperti kerusuhan di Manokwari. Untuk itu Cyber Crime dengan patroli sibernya tentunya tidak hanya sekadar berpatroli, lebih dari itu harus aktif juga melakukan tindakan deteksi dan antisipasi dini secara digital.

“Jika dalam patroli sibernya mereka mencium ada gejala provokasi yang bisa memicu kerusuhan massa, seperti di Manokwari, seharusnya Patroli Siber bisa segera bertindak dan berkordinasi dengan jajaran lain agar akun sosial yang memprovokasi itu bisa segera diblokir dan pemiliknya ditangkap, sehingga kerusuhan massal tidak meledak. Dan ini sesuai dengan fungsi Polri yang senantiasa bertindak preventif dan preemtif,” paparnya.

Patroli siber, tambah dia, harus menjadi langkah yang luar biasa untuk mengantisipasi keamanan di era digital. Sehingga Cyber Crime ditahap awal, setiap tiga bulan perlu membuat data dan evaluasi, tentang berapa pengaduan yg masuk dan berapa pengaduan yang dituntaskan serta berapa banyak deteksi dini yang telah dan apa kendala penuntasan. “Ini penting, agar publik bisa melihat progres patrolisiber yang sudah dilakukan Polri, terutama dalam memburu para provokator digital dalam kerusuhan di sejumlah kota di Papua,” pungkasnya.(ral)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *