Jakarta, hotfokus.com

Defisit neraca perdagangan yang tercatat terburuk sepanjang negara Indonesia merdeka di bulan April 2019 sebesar USD 2,5 Miliar diprediksi mengancam fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar US.

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri (KEIN), Arif Budimanta mengatakan, nilai tukar rupiah terancam terdepresiasi jika saja neraca dagang Indonesia terpuruk dan membawa rupiah ke posisi Rp 15.000/dollar US.

“Apabila nilai tukar mengalami depresisasi maka transmisinya adalah inflasi dan kenaikan harga makanan. Jika trjadi terus menerus maka inflasi bisa 3,5 sperti yg diprediksi,” tutur Arif ketika ditemui, Senin (20/05).

Arif mengatakan, kondisi ini pernah terjadi pada kuartal IV 2018 dimana pada kuartal tersebut neraca dagang tertekan dan defisit USD 2,6 Miliar dan menyebabkan kurs rupiah melemah terhadap dollar.

“Neraca perdagangan yang negatif terhadap inflasi. Sebagian besar impor itu adalah bahan industri untuk makanan dan minuman,” tegas dia.

Dikatakannya, kondisi ini cukup mengancam stabilitas ekonomi karena defisit sehingga pemerintah diharapkan tanggap untuk segera menekan impor terutama yang berasal dari impor konsumsi.(SA)