Jakarta, hotfokus.com
Adanya kekawatiran pelaku usaha menjelang pengumuman hasil Pilpres oleh KPU pada tanggal 22 Mei 2019 merupakan sesuatu yang wajar dan perlu disikapi dengan bijak.
Pelaku usaha selalu mengharapkan situasi dan kondisi yang kondusif, aman dan nyaman sehingga tidak mengganggu aktivitas bisnis dan perekonomian. Terlebih Jakarta sebagai kota jasa, pusat perputaran hampir 60% uang Indonesia dan menguasai hampir 17% ekonomi Indonesia tentu sangat sensitif dengan issu issu yang dapat mempengaruhi psiokologis pasar.
“Kami menghimbau agar pelaku usaha tidak perlu kawatir, agar tetap menjalankan aktivitas usahanya seperti biasa. Para pelaku usaha di pusat pusat perdagangan dan mall seperti pemilik toko, showroom, restoran, cafe dan usaha lainnya agar tetap buka sembari cermat membaca situasi dan kondisi menjelang pengumuman hasil Pilpres oleh KPU pada tanggal 22 Mei nanti sehingga dapat mengantisipasinya,” tutur Wakil Ketua Umum Kadin DKI dalam pernyatannya, Senin (20/05).
Sarman menyebut lokasi kantor KPU yang lumayan dari pusat pusat bisnis sedikit banyak memberikan ketenangan mengingat jika terjadi aksi demo, dampak yang timbul tidak terlalu terasa.
“Sehingga kalaupun ada kerumunan massa tidak akan mempengaruhi aktivitas bisnis. Yang kita harapkan jika ada unjuk rasa agar tetap berjalan damai,aman dan kondusif, tidak terjadi hal hal yang dapat mengganggu ketenteraman ibukota,” tutur Sarman.
Menurut Sarman, dunia usaha yakin dan percaya aparat keamanan dapat mengawal pengumuman KPU secara profesional dengan mengedepankan dialog dan pendekatan yang persuaif sehingga para pengunjuk rasa merasa nyaman menyampaikan aspirasinya.
“Pesan positif harus dapat kita tunjukkan kepada para investor sehingga setelah pengumuman hasil Pilpres mereka tidak ragu untuk segera menanamkan modalnya di Indonesia. Mereka butuh kepastian hukum, kebijakan yang pro bisnis dan pro dunia usaha, pelayanan dan kondisi yang kondusif,” tambahnya.
Kadin berharap, ditengah gejolak perang dagang Amerika dan Tiongkok ekonomi RI tetap tumbuh dengan baik dan momentum ramadhan dan iduel fitri dapat meningkatkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang nanti mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional triwulan kedua, lebih baik dari triwulan pertama sebesar 5,07% jauh dari target sebesar 5,2%. (SA)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *