ads_hari_koperasi_indonesia_74

Ini Biang Kerok Kisruh Laporan Keuangan Garuda

Ini Biang Kerok Kisruh Laporan Keuangan Garuda

Jakarta, linkpublik.com

Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk [GIAA] tahun buku 2018 yang ditolak oleh dua komisaris yaitu Chairal Tanjung dan Dony Oskaria ternyata berawal dari komitmen kerjasama antara GIAA dengan PT Mahata Aero Teknologi. Mahata berkongsi untuk menjadi operator penyedia wi-fi di dalam pesawat Garuda Indonesia Group khususnya maskapai Citilink.

Dalam proses pengadaan fasilitas ini Mahata Group menggandeng tiket.com dengan nilai kesepakatan bisnis mencapai USD500 juta atau setara Rp7,25 triliun (kurs Rp14.500). Tetapi ternyata bentuk dan skema kerjasama tersebut masih belum jelas kapan mulai dijalankan. Garuda sendiri belum menerima pembayaran kontrak dari Mahata Group sebesar USD241,94 juta dalam proyek ini.

Belum teralisasinya dana pembayaran dari yang diperkirakan berjumlah Rp3,37 triliun ini ternyata telah dimasukkan dan dicatat ke dalam laporan keuangan Garuda Indonesia. Hal itu membuat keuangan Garuda Indonesia berubah 180 derajat dari yang rugi sebesar USD216,58 juta pada 2017 menjadi laba pada 2018 sebesar USD809.840. Melihat laporan yang tidak sesuai itu dua Komisaris GIAA menolak untuk menandatanganinya.

“Merujuk kepada Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2018 yang diajukan kepada kami, sesuai dengan Pasal 18 ayat 6 Anggaran Dasar Perseroan, bersama ini kami bersikap untuk tidak menandatangani laporan tahunan tersebut,” kata Chairul Tanjung dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (17/5).

Sementara itu terkait dengan komitmen Mahata untuk menjalankan proyeknya, Direktur Eksekutif Mahata Group, Iwan Setiawan menegaskan akan terus berproses. Dalam bayangannya, kerja sama antara Mahata dan Tiket.com untuk pengadaan fasilitas Wifi di Garuda Group akan mampu membantu Garuda menciptakan ekosistem digital yang terintegrasi dengan baik.

Namun diakuinya layanan wi-fi untuk 50 pesawat Citilink (anak usaha GIAA) ini memang belum dapat terealisasi karena berbagai faktor. Padahal dengan layanan ini seharusnya penumpang pesawat tetap bisa mengakses internet di ketinggian 35.000 kaki.

“(Meski begitu) kami akan melakukannya dengan perusahaan digital platform kami serta partner resmi kami tiket.com,” kata Iwan.

Dilain pihak Gaery Undarsa selaku Chief Marketing Officer Tiket.com menjelaskan, kerja sama dengan Mahata Group merupakan misi perusahaannya untuk menguasai pasar penjualan tiket online di Indonesia pada tahun 2019. Pihaknya menjalin komitmen kerjasama dengan Mahata karena menilai Mahata sebagai mitra yang tepat untuk meningkatkan ketertarikan pangsa milenial.

“Sebagai langkah awal, kami (Mahata dan Tiket.com) akan bekerja sama untuk menyuplai kebutuhan WiFi gratis di atas pesawat Citilink Indonesia,” ujar Gaery sebelumnya. (DIN)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *