ads_hari_koperasi_indonesia_74

Trade War, Saatnya Ambil Posisi di Saham

Trade War, Saatnya Ambil Posisi di Saham

Jakarta, hotfokus.com

Sejak munculnya gejolak perang dagang antara Amerika Serikat dan China banyak nilai positif yang bisa didapat oleh Indonesia.

Katarina Setiawan, Chief Economist dan Investment Manulife Aset Manajemen Indonesia memaparkan bahwa perang dagang tidak memiliki korelasi langsung dengan ekonomi Indonesia.

Bahkan sejak adanya perang dagang, banyak perusahaan China yang kini ingin memindahkan lokasi pabriknya ke Indonesia. Hal ini tentu saja dapat memberikan sumbangan ekonomi yang positif.

“beberapa perusahaan itu mencari tanah di Indonesia untuk mendirikan pabrik di sini Kmudian kita ada sektor yg duntungkan juga misalnya di IT dan otomotif Indonesia cukup untung dari perang dagang antara US dan china Tidak semuanya negative,” tutur dia ketika jumpa pers di Jakarta (15/05).

Dikatakannya, pada pertemuan tersebut ia juga menjelaskan bahwa yang perlu diperhatikan  adalah apakah perang dagang ini akan memiliki ekskalasi atau berhenti. Melihat IHSG berada di bawah angka 6000 maka saat ini merupakan momen yang menarik untuk masuk.

Selain  itu, the Fed Amerika juga akan menurunkan suku bunga di kuartal keempat tahun ini yang bisa saja diikuti oleh Bank Indonesia. Hal ini tentu saja diikuti oleh membaiknya laba korporasi pasa semester kedua tahun ini.

“Sebenernya sekarang ini sangat menarik untuk masuk karena IHSG dibawah 6000, Kemudian the fed akan menurunkan suku bunga di kuartal keempat tahun ini mungkin BI akan mengikuti laba korporasi jg kelihatannya membaik,” tutur dia. (SA)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *