JAKARTA — Dua mobil tangki Pertamina dihadang dan dilarikan orang tak dikenal. Dua mobil itu dibawa ke depan Istana.
Defiyan Cori Pengamat enerji Ekonom konstitusi menambahkan, Pembajakan Mobil Tangki adalah Tindakan Pelanggaran Konstitusi Ekonomi disebabkan mengganggu kelancaran barang dan jasa publik sampai ke konsumen
Tindakan pelanggaran pada cabang produksi penting dan menguasai hajat hidup orang banyak ini jelas melawan pemerintahan dan kepentingan publik
“Sabotase atau pembajakan mobil tangki ini jelas melanggar hak-hak konsumen mendapat penghidupan yang layak dari layanan BBM yang harus dikonsumsi setiap hari,”tegasnya.
Aparat keamanan dan publik berhak melakukan tindakan hukum atas pelanggaran konstitusi ekonomi ini sehingga tak menjadi preseden buruk di kemudian hari.
Dua mobil tangki Pertamina dibajak sekitar pukul 05.00 WIB, Senin (18/3/2019). Kapasitas mobil tangki itu 32 kiloliter (kl). Dua mobil tangki BBM itu berisi biosolar dalam kondisi penuh.
Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria meminta Polisi turun tangan. “Pembajakan apapun tujuannya adalah tindakan pidana dan pembajakan terhadap mobil tangki bbm bisa dinyatakan sebagai perbuatan sabotase terhadap distribusi bbm yg bisa menggangu stabilitas sosial politik ekonomi dan keamanan,”tegasnya.
Sofyano menegaskan, penegak hukum harus segera menuntaskan persoalan tersebut. Karena akan mengganggu ketertiban nasional dan keamanan pasokan BBM masyarakat. “Polisi harus bertindak tegas,”tuturnya.
PT Pertamina Patra Niaga sendiri telah menerima laporan adanya penghadangan dan perampasan mobil tangki yang sedang mengangkut biosolar. “Kami sudah melapor pada aparat kepolisian,” kata Humas PT Pertamina Patra Niaga Ayulia.
Dua mobil tangki yang dibajak bernomor polisi B-9214-TFU dan B-9575-UU. Pengemudinya Muslih bin Engkon dan Cepi Khaerul.
Penghadangan dan perampasan mobil tangki terjadi saat mobil tangki akan mengirim biosolar tujuan SPBU area Tangerang. Saat hendak memasuki pintu Tol Ancol, tiba-tiba ada sekitar 10 orang turun dari sebuah mobil sejenis pikap mengambil alih kemudi sambil membentak-bentak sopir.
“Sopir atau awak mobil tangki itu diancam dan dipaksa turun. Mobil tangki dikuasai oleh kelompok perampas yang mengatakan mereka akan menuju Istana Negara,” imbuh Ayulia. (acb)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *