ads_hari_koperasi_indonesia_74

Aparat Harus Segera Antisipasi Ancaman ISIS

Aparat Harus Segera Antisipasi Ancaman ISIS

JAKARTA — Seharusnya Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Badan Intelejen Negara (BIN) cepat merespons secara terukur ancaman ISIS yang berniat menyerang pemerintah Indonesia.

Dalam rilisnya, Senin (27/8/2018), Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, respons terukur terhadap informasi ancaman ISIS itu perlu untuk memininalisir sekaligus mereduksi potensi ancaman.

Beberapa hari sebelum peristiwa penembakan terhadap dua anggota Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jabar di Tol Kanci–Pejagan di Kabupaten Cirebon, beredar video ancaman ISIS di jagad maya.

Peredaran video ancaman diikuti Kementerian Luar Negeri Australia memperbarui travel advice (peringatan perjalanan) bagi warga Australia yang bepergian ke Indonesia, serta keputusan Amerika Serikat (AS) menetapkan tiga orang dari Asia Tenggara sebagai teroris.

Dua anggota Polda Jawa Barat, Aiptu Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana, ditembak oleh tiga orang tak dikenal di Kilometer 223-400 jalur jalan Tol Kanci–Pejagan di Kabupaten Cirebon, Jumat (24/8/2018) malam lalu. Motif penembakan belum dapat terungkap lantaran para penembak belum tertangkap.

Selasa (21/8/2018), beredar di dunia maya video berisi ancaman dari Divisi Peretasan ISIS kepada pemerintahan Indonesia yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Mereka menyoroti perlakuan pemerintah Indonesia kepada rekan-rekan mereka, mulai dari pemenjaraan hingga pemblokiran akun sosial media.

Dua hari kemudian, tepatnya Kamis (23/8/2018), pemerintah Australia memperbarui travel advice, karena alasan akan adanya serangan teroris di Indonesia. Karena travel advice itu pula, staf konsulat jenderal Australia di Surabaya tidak menghadiri acaranya di Universitas Airlangga.

Setelah itu, dari Washington, AS, dilaporkan pada Jumat (24/8/2018) pekan lalu bahwa otoritas intelijen setempat menetapkan tiga orang dari Asia Tenggara sebagai teroris karena diduga merekrut orang lain bergabung dengan ISIS. Satu dari tiga orang itu berkewarganegaraan Indonesia, berinisial MKYF. Profil tiga orang ini terlihat dalam video ISIS pada Juni 2016, saat algojo ISIS memenggal tiga sandera.

“Memang, fakta-fakta tadi belum tentu saling berkait. Tapi, aparat keamanan patut menggarisbawahi dan memberi respons terukur. Semua potensi ancaman harus dieliminasi sejak dini. Sebab, setelah Asian Games 2018, Indonesia kembali menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) yang akan diselenggarakan pada Oktober 2018 di Bali. Forum ini akan dihadiri 18.000 anggota delegasi dari 189 negara, termasuk 10 pemimpin ASEAN,” pungkas Bamsoet. (kn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *