JAKARTA — Agar mampu menyerap informasi dan masukan dari tokoh-tokoh radikal sebagai bahan penanggulangan dan pencegahan terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diminta berdialog dengan para tokoh radikal keras yang menebar terorisme di Tanah Air.
Permintaan diajukan anggota Komisi III DPR RI, Risa Mariska, dalam rapat dengar pendapat dengan Kepala BNPT di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5).
Selain tokoh radikal keras, Risa juga minta agar BNPT melakukan pendekatan kepada beberapa pesantren yang dicap radikal. Dia menyebut Pesantren Ibnu Mas’ud di Bogor, Jawa Barat, sebagai contoh.
Sejauh ini menurutnya, deradikalisasi oleh BNPT belum berjalan dengan baik. “Karena tidak menyentuh tokoh-tokoh radikal keras. Bagaimana pula metode pendekatan yang dilakukan BNPT terhadap pesantren-pesantren radikal. Contohnya Pesantren Ibnu Mas’ud. Dari sejak berdiri sampai dibubarkan masyarakat, berapa kali petugas deradikalisasi BNPT melakukan dialog dengan mereka,” kata Politisi PDI Perjuangan itu. (kn)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *