ads_hari_koperasi_indonesia_74

Jokowi : Jika Kuasai Teknologi, Indonesia Juara Satu

Jokowi : Jika Kuasai Teknologi, Indonesia Juara Satu

AMBON — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia berpeluang menjadi pemimpin negara-negara muslim. Modal untuk menduduki posisi itu telah ada, yakni Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, saat ini Indonesia mampu mengembangkan toleransi yang mencengangkan dunia. Bahkan untuk urusan kerukunan beragama dan hidup antarsuku yang berbeda bahasa serta kebudayaan, Indonesia telah menjadi rujukan bagi negara-negara lain.

“Saya yakin kita bisa menjadi rujukan kemajuan bagi negara-negara muslim. Bahkan saya meyakini, Insya Allah bisa menjadi pemimpin negara-negara muslim apabila ekonomi kita baik kuat,” tegas Jokowi saat memberi sambutan pada pembukaan Kongres ke-30 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang digelar di Universitas Pattimura, Ambon, Maluku, Rabu (14/2) pagi.

Saat ini Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia sekaligus negara demokratis ketiga terbesar di dunia. Indonesia pun merupakan satu-satunya negara ASEAN yang karena kemajuan ekonominya diakui bahkan menjadi anggota Group 20 (G-20).

Indonesia mampu mencapai prestasi-prestasi itu lantaran sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia mengembangkan Islam yang moderat, toleran, modern, dan terbuka terhadap berbagai kemajuan.

Terkait beradaptasi terhadap berbagai kemajuan, Jokowi mengingatkan bahwa tidak ada siapa pun yang dapat membendung inovasi dan teknologi yang terus berkembang. Menurutnya digitalisasi, computing power, serta data analytic yang terjadi dalam revolusi industri keempat, telah melahirkan terobosan-terobosan mengejutkan di berbagai bidang. Kemajuan-kemajuan itu pun mengubah lansekap perekonomian yang pada akhirnya akan mengubah lansekap bidang politik maupun interaksi sosial budaya di tingkat global maupun nasional bahkan bakal menjangkau tingkat regional.

“Inilah perkembangan-perkembangan yang harus kita ikuti dan kita antisipasi. Peluang-peluang besar tersebut harus juga kita manfaatkan, memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memberantas kemiskinan, mengurangi ketimpangan, menciptakan peluang kerja, mengembangkan wirausaha-wirausaha baru, serta untuk melayani semua warga negara secara berkeadilan di seluruh tanah air,” katanya.

Untuk itu, Presiden Jokowi menegaskan, tidak ada jalan lain kita harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), meningkatkan kualitas insan-insan Indonesia menjadi insan yang sehat, yang berakhlak mulia dan bermoralitas tinggi, yang berdaya juang demi kemanusiaan dan kemajuan Indonesia serta Insan pembelajar yang cerdas, yang inovatif, dan solutif.

Diakui Kepala Negara hal ini bukan tugas ringan. Namun dengan memperkokoh kekuatan nasional dengan meningkatkan sinergi antar pemerintah dan masyarakat, termasuk HMI, Kepala Negara meyakini kita bisa, usaha kita diridhoi, dan yakin usaha sampai.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Mensesneg Pratikno, Menristekdikti M. Nasir, Ketua DPD RI Oesman Sapta, Ketua MPR Ri Zulkifli Hasan, dan Presidium KAHMI Akbar Tanjung. (kn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *