ads_hari_koperasi_indonesia_74

Ini Resep JK Soal Penanggulangan Bencana

Ini Resep JK Soal Penanggulangan Bencana

JAKARTA — Dengan memiliki banyak gunung berapi aktif dan dikelilingi oleh daerah tektonik, Indonesia harus mengembangkan budaya sadar bencana. Budaya ini diyakini jauh lebih efektif menekan dampak bencana dibanding teknologi peringatan dini bencana tercanggih sekalipun.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan hal ini saat menerima Rektor Universitas Andalas Prof Tafdil Husni dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno serta Ketua Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) Harkunti Rahayu Pratiwi di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (1/2).

“Masyarakat harus belajar dari masa lalu agar ke depan tidak ada lagi korban. Setidaknya, jumlahnya tidak sebanyak dulu,” ujar Wapres.

Ia kemudian mencontohkan pada saat tsunami Aceh, warga Simeulue lebih sedikit yang menjadi korban dari pada warga di Banda Aceh.

“Ini karena masyarakat di Simeulue tersebut sudah terbiasa dan paham dengan pengetahuan bahwa jika ada gempa, mereka bergegas berlari menjahui dataran rendah. Sementara di Banda Aceh tidak. Itulah mengapa jumlah korban di Banda Aceh jauh lebih banyak ketimbang di Simeulue,” papar Wapres.

Dalam kesempatan itu Tafdil Husni mengatakan akan memberikan penghargaan live time achievement di bidang penanggulangan bencana alam kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Wapres juga diundang untuk membuka secara resmi Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Kebencanaan Nasional ke-5 di Padang, Sumatera Barat, awal Mei mendatang.

Hadir mendampingi Wapres pada pertemuan itu Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, Staf Khusus Wapres bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra, dan Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (kn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *