JAKARTA — Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengajak masyarakat menyaksikan gerhana bulan langka. Fenomena itu akan terjadi pada Rabu (31/1) mendatang, mulai pukul 18.48 Wib hingga 22:11 Wib. Gerhana seperti yang akan berlangsung, terakhir terjadi 152 tahun lalu.
“Peristiwa ini cukup langka karena gerhana ini terjadi saat bulan berada dalam konfigurasi supermoon dan bluemoon,” kata seorang pejabat Humas LAPAN dalam siaran persnya, Jumat (26/1) pagi.
Menurut pejabat tersebut, fenomena supermoon terjadi ketika peristiwa gerhana berlangsung saat bulan berada dalam jarak terdekatnya dengan bumi sehingga ukuran bulan menjadi 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya. Sementara bluemoon adalah bulan purnama yang terjadi dua kali dalam satu bulan kalender.
Peristiwa pada Rabu mendatang merupakan gabungan dari supermoon, bluemoon, sekaligus gerhana bulan total. Peristiwa yang sama berlangsung 31 Maret 1866, atau 152 tahun lalu.
Gerhana bulan terjadi saat bulan tertutupi oleh bayangan bumi. Proses gerhana akan dimulai dengan gerhana sebagian, gerhana total, gerhana parsial lagi, hingga bulan sepenuhnya terlepas dari bayangan bumi. Semua proses itu berlangsung selama sekitar empat jam.
Lebih rinci, tahapan gerhana bulan total nanti dimulai dengan peristiwa gerhana bulan parsial pada 18.48 Wib, awal gerhana total pada 19.52 Wib, puncak gerhana pukul 20.30 Wib, akhir totalitas pada 21.08 Wib, akhir gerhana parsial pukul 22.11 Wib.
LAPAN berencana melakukan pengamatan fenomena gerhana bulan langka ini di tiga tempat, yaitu balai pengamatan antariksa dan atmosfer LAPAN Sumedang, balai uji teknologi pengamatan antariksa atmosfer Garut, dan Kantor Pusat Sains Antariksa LAPAN. (kn)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *