JAKARTA — Senator asal DKI Jakarta, Dailami Firdaus, mempertanyakan kebijakan pemerintah membuka keran impor beras. Mengutip keterangan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti melalui sebuah media online, untuk mengimpor sebanyak 500 ribu ton beras Bulog harus menyediakan anggaran hingga Rp 15 triliun. Dalam kalkulasi Dailami, beras itu nantinya akan berharga Rp 30 ribu per kilogram.
Dalam rilis yang dikirimkannya pada Rabu (24/1), Dailami Firdaus mengatakan data itu mencurigakan. “Sebab urgensinya apa hingga harus impor saat mendekati panen,” katanya.
Harga beras Rp 30 ribu per kilogram, lanjutnya, dapat dipastikan merupakan beras premium. “Golongan masyarakat mana yang akan mengonsumsi beras tersebut? Sudah jelas tidak akan tersentuh oleh kalangan masyarakat bawah atau masyarakat yang membutuhkan,” paparnya.
Dailami Firdaus juga mengutarakan kecurigaan tentang impor beras oleh Pemerintahan Jokowi-JK dalam kurun tiga tahun sebanyak 2,9 juta ton senilai Rp 16,9 triliun. Data itu terungkap saat DPD RI Komite 2 menggelar rapat dengar pendapat umum dengan para pakar, antara lain Bustanul Arifin, guru besar UNILA Lampung.
“Saat ini, menurut saya, yang dibutuhkan adalah kestabilan harga dan pengendalian pasar, jika nilai yang dianggarkan Bulog untuk impor beras khusus digunakan untuk operasi pasar maka kemungkinan besar dapat menyetabilkan harga,” kata Dailami lagi. (kn)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *