JAKARTA — Kali ini sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat membingungkan. Terkait polemik kebijakan kedua menterinya terkait penenggelaman kapal asing yang tertangkap sedang mencuri ikan di perairan Indonesia, Jokowi mengatakan mendukung keduanya, padahal kebijakan kedua menteri saling bertentangan.
Sebagaimana diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan aksi penenggelaman kapal asing pencuri ikan. Sementara belum lama ini saat rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian di bawah koordinasinya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan minta agar ke depan tidak ada lagi penenggelaman kapal. Alasannya, saat ini Indonesia sedang fokus meningkatkan angka ekspor.
Dua kebijakan yang saling bertentangan itu sempat menimbulkan pandangan yang berbeda di lingkungan DPR RI. Anggota Komisi IV Rahmad Handoyo misalnya, minta agar Susi Pudjiastuti melanjutkan penenggelaman kapal. Alasannya, meski sanksi tegas itu dilakukan sepanjang tiga tahun terakhir namun kenyataannya pencurian ikan oleh kapal asing tetap saja berlanjut.
Demikian pula dengan Anggota Komisi IV Firman Soebagyo yang menilai pernyataan pelarangan itu kontraproduktif. Alasannya penenggelaman kapal justru telah memberikan efek jera terhadap pelaku pencurian ikan di perairan Indonesia.
Pandangan serupa dikemukakan Anggota Komisi IV DPR RI Ibnu Multazam. Politisi F-PKB itu menilai tidak ada yang salah dengan sanksi tegas penenggelaman kapal asing yang tertangkap melakukan pencurian. Sebab, hal tersebut telah diatur dalam perundang-undangan dan semua penyelenggara negara patut mematuhi seluruh UU.
Sebaliknya Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi menyebut, penenggelaman kapal sudah tidak relevan lagi saat ini, karena sudah menimbulkan efek jera.
Presiden ingatkan Susi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini kebijakan penenggelaman kapal yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pasti untuk kebaikan negara, kebaikan rakyat. Namun demikian, Presiden mengingatkan Susi agar juga berkonsentrasi ke industri pengolahan ikan, terutama yang mendorong untuk ekspor ikan.
“Jadi penenggelaman itu adalah bentuk law enforcement yang kita tunjukkan bahwa kita ini tidak main-main terhadap illegal fishing, terhadap pencurian ikan,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2018, di Puri Agung Convention Hall, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (10/1) sore.
Mengenai polemik yang terjadi antara Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait penenggelaman kapan pencuri ikan itu, Presiden Jokowi menegaskan semua menterinya ia dukung.
“Setiap menteri pasti memiliki kebijakan dan kebijakan itu pasti untuk kebaikan,” ujarnya.
Ia menegaskan, penenenggelaman kapal yang dilakukan Menteri Susi Pudjiastuti dimaksudkan untuk menimbulkan efek jera. Tetapi, lanjut Presiden, ia telah menyampaikan kepada Susi bahwa sekarang konsentrasinya agar ke industri pengolahan ikan terutama yang mendorong untuk ekspor ikan, karena ekspor ikan kita turun.
Presiden menegaskan, dirinya mendukung seluruh upaya untuk meningkatkan produksi perikanan di Indonesia, baik tangkap maupun budidaya. (kn)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *