ads_hari_koperasi_indonesia_74

Restoran Pengguna Elpiji 3 kg Akan Ditertibkan

Restoran Pengguna Elpiji 3 kg Akan Ditertibkan

PEKANBARU — Daerahnya sering dikabarkan mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kilogram, Kepala Kepolisian Daerah Riau Drs Nandang MH menginstruksikan agar Direktorat Kriminal Khusus menyelidiki restoran dan rumah makan yang masih menggunakan gas elpiji seukuran itu.

“Betul, sudah ditugaskan Direskrimsus untuk mengecek restoran dan rumah makan yang menggunakan gas elpiji 3 kg,” kata Kapolda Riau di Pekanbaru, Kamis (28/12).

Kapolda menegaskan bahwa gas subsidi yang berjuluk ‘elpiji melon’ hanya untuk masyarakat tidak mampu. Oleh sebab itu, kalangan usaha yang mapan dilarang menggunakannya.

Kelangkaan elpiji melon dikabarkan terjadi di wilayah Dumai, Pekanbaru, Siak, Bengkalis, hingga Riau. Akibat kelangkaan, gas bersubsidi itu mengalami lonjakan harga. Di tingkat eceran, gas melon yang sebelumnya dijual seharga Rp 18 ribu per tabung saat ini dipasarkan di tingkat pengecer seharga Rp 40 ribu.

Sementara di tingkat pusat, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus, Brigjen Pol Agung Setya menyampaikan pihaknya akan menyelidiki penyebab terjadinya kelangkaan peredaran tabung gas subsidi di masyarakat.

“Kami akan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk mengidentifikasi apakah ada penyimpangan yang membuat terjadi kelangkaan,” jelas Brigjen Agung.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat yang mampu agar menggunakan tabung gas elpiji dua belas kilogram. (kn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *