ads_hari_koperasi_indonesia_74

Pemerintah Terbitkan Komodo Bond

Pemerintah Terbitkan Komodo Bond

JAKARTA — Untuk mencari dana bagi pembangunan infrastruktur, Indonesia menerbitkan obligasi luar negeri bernama Komodo Bond. Obligasi yang dilempar ke pasar internasional itu merupakan yang pertama bagi Indonesia. Menggunakan mata uang rupiah, Komodo Bond tercatat di London Stock Exchange, Rabu (13/12).

Komodo Bond diterbitkan pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Jasa Marga, senilai Rp 4 triliun. Penerbitan itu sekaligus menjadikan Jasa Marga sebagai BUMN pertama di pasar efek internasional.

Sepulang mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI, Presiden Joko Widodo mengatakan, Komodo Bond menambah akses likuiditas. “Ini membuktikan kepercayaan investor internasional memiliki minat tinggi terhadap investasi di Indonesia,” kata presiden di Jakarta.

Dengan banyaknya investor yang tertarik berusaha di Indonesia presiden berharap dapat mempercepat pembangunan infrastruktur dan membuka lapangan kerja, serta memperkenalkan mata uang rupiah ke investor internasional.

“Juga membuka akses ke sumber pendanaan baru guna membiayai pembangunan infrastruktur,” ujar Presiden Jokowi.

Nama Komodo Bond diambil dari nama hewan khas yang hanya terdapat di Indonesia, yakni Komodo. Penamaan obligasi itu mencontoh beberapa obligasi bermata uang lokal milik beberapa negara seperti Dim Sum Bond milik Tiongkok dan Masala Bond milik India.

Komodo Bond dengan jangka waktu tiga tahun ini bernilai Rp4 triliun (setara USD295,7 juta). Dana dari obligasi tersebut akan digunakan oleh Jasa Marga untuk mengakses investor global, melalui London Stock Exchange, guna mendukung rencana pembangunan infrastuktur di Indonesia dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

Minat investor terhadap Komodo Bond milik Jasa Marga sangat tinggi, hal ini terlihat dari adanya kelebihan permintaan investor yang mencapai 4 kali nilai obligasi yang ditawarkan (oversubscribed).

Peluncuran komodo band dihadiri oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wiroatmodjo, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir. (kn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *