ads_hari_koperasi_indonesia_74

Jokowi Jengkel dengan Keputusan Donald Trump

Jokowi Jengkel dengan Keputusan Donald Trump

BOGOR — Presiden Joko Widodo mengaku masih jengkel terhadap keputusan Donald Trump. Presiden Amerika Serikat itu mendadak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Trump juga berencana segera memindahkan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Rilis Humas Sekretariat Kabinet menyebut, selain jengkel presiden juga mengaku terkejut. Keputusan Donald Trump dilakukan di saat forum internasional sedang merundingkan antisipasi terhadap sikap Korea Utara terkait nuklir.

“Ini sungguh sangat mengejutkan, menjengkelkan, membuat dongkol,” kata presiden saat memberi sambutan pada acara pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12) siang.

Diceritakan presiden, saat terakhir bertemu dengannya Presiden Donald Trump tidak terkesan akan melakukan keputusan yang mengejutkan. Trump, kata presiden, ketika itu banyak tersenyum dan sempat makan malam berdampingan dengan presiden yang ditemani Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

“Ngajak ngomong istri saya terus-menerus sepanjang makan malam,” tutur presiden.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan bernada keras yang memrotes sekaligus mengecam pengakuan sepihak Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Presiden juga meminta agar Trump mempertimbangkan kembali keputusannya itu.

“Pengakuan sepihak tersebut telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB yang Amerika Serikat menjadi anggota tetapnya. Ini bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/12) siang.

Presiden menegaskan, dirinya dan rakyat Indonesia tetap konsisten untuk terus bersama dengan rakyat Palestina memperjuangkan kemerdekaan dan hak-hak negara itu sesuai amanat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Pembukaan Silaknas ICMI dihadiri oleh Presiden ketiga Republik Indonesia BJ. Habibie, Mensesneg Pratikno, dan Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie. (kn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *