ads_hari_koperasi_indonesia_74

Jokowi Resmikan Tol Soroja

Jokowi Resmikan Tol Soroja

BANDUNG — Presiden Joko Widodo (Jokowi) melontarkan pantun berbahasa Sunda usai meresmikan jalan Tol Soreang-Pasir Koja (Tol Soroja), Senin (4/12) siang.

“Ka Soreang ngagaleuh laja, uihna ka Pasir Koja, geuning ayeuna aya Tol Soroja, dina rasa anu bahagia,” kata presiden. Dalam Bahasa Indonesia, pantun presiden berarti, “Ke Soreang beli lengkuas, pulangnya ke Pasir Koja. Ternyata sekarang ada Tol Soroja, rasanya bahagia.”

Usai membagikan 10.000 sertifikat tanah, presiden langsung menuju gerbang Tol Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, guna meresmikan Tol Soroja.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan Tol Soroja merupakan infrastruktur yang paling dinantikan oleh masyarakat Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Sebab, lanjut Presiden, pembangunan tol sepanjang 10,55 kilometer ini telah mangkrak cukup lama, yaitu sejak tahun 1996.

Dengan dibukanya Tol Soroja sepanjang 10 km itu, menurut presiden, akses menuju Soreang yang biasanya 1,5 jam sekarang bisa dipangkas menjadi 12 menit.

Untuk itu, Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat di Bandung Selatan, terutama Kabupaten Bandung, agar bersiap untuk mengalami percepatan berbagai bidang.

“Jangan lupa, bersiap juga dengan kartu e-tol karena semua pintu sudah sistem elektronik,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden meyakini, adanya Tol Soroja akan memudahkan wisatawan menuju kebun teh di Rancabali, Malabar, Pangalengan.

“Ada danau indah Situ Patenggang, Cileunca, Cimanggu, Ciwalini, Kawah Putih. Rumah peninggalan Boscha sampai rumah tempat syuting Pengabdi Setan ada di Bandung Selatan,” ungkap Presiden.

Tol Soroja yang menjadi bagian dari jaringan transportasi Bandung Raya dan terkoneksi dengan Tol Purbaleunyi memiliki lima gerbang, yaitu Margaasih Barat, Margaasih Timur, Kutawaringin Barat, Kutawaringin Timur, dan Soreang.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pembangunan Tol Soroja menghabiskan biaya Rp1,765 triliun merupakan kerja sama pemerintah dan badan usaha. Sebesar 65 persen saham dimiliki PT CMNP, 25 persen PT Wijaya Karya dan 10 persen Jasa Sarana.

Tampak mendampingi presiden dalam kesempatan itu antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (kn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *