JAKARTA — Defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dikabarkan makin parah saja. Info yang beredar menyebut, saat ini defisit BPJS Kesehatan mencapai lebih dari Rp 9 triliun. Diperkirakan bakal bertambah lagi menjadi Rp 11 triliun hingga Rp 12 triliun pada akhir tahun ini.
Komisi IX DPR RI mencoba mendalami masalah-masalah seputar defisit BPJS Kesehatan pada rapat kerja dengan lembaga itu dan Dewan Pengawas BPJS. Wakil Ketua Komisi IX, Saleh Partaonan Daulay, mengharapkan rapat evaluasi menghasilkan solusi agar BPJS Kesehatan tidak lagi mengalami defisit.
“Kita mau melihat secara mendalam dulu ini, sebetulnya problemnya di mana, kenapa kok selalu defisit, di mana letak kesalahannya, di mana letak mismatch-nya itu. Apakah dari sisi pendataan peserta, apakah dari sisi pelayananya atau dari sisi pembiayaan yang memang selama ini tidak dimaksimalisasi, pembiayaanya belum maksimal karena itu dia menjadi defisit terus, ini semua itu sudah didiskusikan,” papar Saleh di ruang rapat Komisi IX Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (23/11).
Diakuinya, BPJS Kesehatan sangat dibutuhkan masyarakat meski penyelenggaraannya masih terdapat banyak kekurangan.
Sayangnya pihak BPJS Kesehatan belum dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan para anggota Komisi IX. Karena itu akan dilakukan rapat lanjutan.
“Kita akan mengagendakan diskusi lebih lanjut secara mendalam terkait dengan ini, bentuk komitmen Komisi IX dalam rangka meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan dari BPJS ini. Karena anggarannya besar, ya sayang sekali kalau itu tidak berhasil maksimal untuk masyarakat kita. Saya kira tadi tak cukup waktu karena persoalannya banyak,” papar Saleh. (kn)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *