Jakarta, Hotfokus.com
Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) kembali mengucurkan pinjaman kepada Indonesia senilai total 127,21 miliar yen atau setara Rp 15,2 triliun.
Pinjaman tersebut masing-masing senilai 8,309 miliar yen atau Rp 900 miliar untuk pengembangan 10 pusat studi Universitas Gadjah Mada (UGM), serta senilai 118,906 miliar yen atau Rp 14, 3 triliun untuk pembangunan fase 1 Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, UGM akan memanfaatkan dana pinjaman tersebut untuk membangun 10 pusat pembelajaran (learning center) di Yogyakarta dalam rangka memperkuat aktivitas pengembangan dan riset, kerja sama dengan komunitas lokal dan industri, serta pengembangan sumber daya manusia di UGM.
“Gedung yang akan dibangun akan dilengkapi dengan peralatan muktahir untuk kepentingan pendidikan dan riset,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (15/11).
Dia memastikan, pembiayaan yang diberikan untuk pengembangan UGM tersebut bersifat tidak mengikat dengan tingkat bunga mengambang (floating) sebesar JPY LIBOR ditambah 10 basis poin (bps) per tahun, dengan jangka waktu pinjaman 25 tahun terdiri dari masa tenggang (grace period) pinjaman selama 7 tahun dan masa pengembalian 18 tahun
Sementara untuk pengembangan Pelabuhan Patimban, pinjaman tahap pertama itu akan dimanfaatkan untuk pembangunan jalan akses sepanjang 8,1 kilometer, terminal baru, jembatan, dan back-up area pelabuhan. Pinjaman yang dikucurkan termasuk pinjaman lunak dengan tingkat bunga 0,1 persen per tahun dan jangka waktu pinjaman 40 tahun.
“Pelabuhan baru Patimban akan menjadi alternative bagi industri di area sekitarnya yang akan memperkuat aktivitas ekonomi dan jaringan logistik kelautan di wilayah metropolitan Jakarta. Pelabuhan baru Patimban ditargetkan untuk soft opening pada Maret 2019,” tuturnya.
Sebagai informasi saja, Indonesia hingga saat ini telah menerima 33 pinjaman dari Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai total 692,97 miliar yen atau setara Rp84,2 triliun. Pinjaman tersebut disalurkan untuk berbagai proyek pembangunan pemerintah, salah satunya adalah untuk proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dan pembangunan jalan tol akses Tanjung Priok.
“Saya berharap bahwa dengan kerja sama dual loan ini merupakan salah satu cerminan dari upaya untuk memperkuat kerja sama yang makin erat, baik, dan produktif bagi kedua belah pihak,” pungkasnya. (SNU)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *