JAKARTA — Ketua DPR RI Setya Novanto mengapresiasi laporan Bank Dunia yang menempatkan Indonesia di posisi ke-72 untuk kemudahan berusaha (Ease of Doing Business) 2018. Peringkat Indonesia ini naik 19 peringkat dari posisi sebelumnya.
Dalam rilisnya, Kamis (2/11), Novanto menilai, kenaikan peringkat berarti kerja keras Pemerintahan Presiden Jokowi dalam memperluas lapangan pekerjaan mendapat respon positif dari dunia internasional.
“Saya telah membaca laporannya. Capaian Indonesia luar biasa. Kita merupakan salah satu dari 10 reformer teratas dunia. Selama dua tahun berturut-turut, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia melakukan 7 reformasi seperti penurunan biaya memulai usaha, mengurangi biaya sambungan dan sertifikasi kabel internal, peningkatan akses perkreditan, dan memperbaiki sistem penagihan elektronik. Semua ini dilakukan untuk memperbaiki iklim usaha di Indonesia,” ujar Novanto.
Ditambahkannya, posisi Indonesia yang berada di peringkat ke-72 jauh lebih baik dari beberapa posisi negara tetangga di ASEAN, seperti Filipina (113), Kamboja (135), Laos (141), dan Myanmar (171). Di tingkat negara G-20, Indonesia mengungguli China (78), Afrika Selatan (82), Arab Saudi (92), India (100), Argentina (117), dan Brazil (125).
Fundamental ekonomi makro Indonesia juga terus meningkat, lanjut Novanto, karena DPR selalu mendorong dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menerapkan reformasi struktural. “Kita terus meningkatkan belanja modal, pembangunan infrastruktur dan penguatan sumber daya manusia,” tambah politisi Partai Golkar itu.
Ia juga berharap momentum reformasi perbaikan iklim usaha tetap bisa dijaga dengan baik, seiring dengan terjaganya stabilitas politik dan keamanan. Jika tidak, potensi pertumbuhan ekonomi bisa melambat dan menjadi beban pembangunan. Untuk itu diakuinya butuh kerja sama semua pihak, mulai dari DPR dan pemerintah, maupun para stakeholder terkait, sehingga proyeksi perekonomian tetap positif.
“Kita ingin di tahun 2018 Indonesia akan semakin sibuk dengan berbagai pembangunan, bukan sibuk dengan perpecahan,” tegas Novanto. (kn)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *