Jakarta,hotfokus.com
Sebuah SPBU milik Vivo yang infonya adalah anak perusahaan perusahaan minyak asing Vittol, menjadi sorotan publik karena ketika diresmikan oleh Menteri ESDM, menyatakan akan menjual BBM setara premiun tetapi dengan RON 89 dan harga di bawah Premium RON 88.
“Ketika ada swasta yang terbukti bisa jual BBM dengan RON 89 dan di bawah harga jual Pertamina, maka tidak ada pilihan lain, pemerintah harus hentikan penugasan penyaluran Premium oleh Pertamina dan segera tunjuk swasta itu untuk gantikan posisi Pertamina,” ujar Salamuddin Daeng, ekonom AEPI kepada wartawan.
Salamuddin Daeng yang akrab dipanggil Daeng menambahkan “ketika sudah terbukti ada sebuah badan usaha swasta menyampaikan secara terbukti menjual BBM Ron 89 dengan harga yang lebih murah di banding Pertamina, maka ini sudah membuat kepercayaan publik terhadap Pertamina akan goyah. Pertamina akan dibilang tidak peduli dengan kebutuhan rakyat akan BBM yang murah. Karenanya Pemerintah harus bersikap cepat untuk menunjuk swasta gantikan posisi Pertamina dalam menyalurkan BBM Ron 89 di seluruh wilayah NKRI”.
Menurut Daeng lebih lanjut, “Pihak Vivo harusnya diundang untuk ikut tender BBM Premium untuk seluruh wilayah negeri ini apalagi saya dengar Vivo adalah anak perusahaan minyak Vittol yang punya kilang minyak di Aceh. Jadi sudah bisa diyakini harga Vivo bisa berlaku sama di seluruh Indonesia sebesar Rp.6.100 pula”.
“Rakyat negeri ini butuh BBM yang murah maka ketika ada swasta yang bisa buktikan mampu jual BBM rewwo Ron 89 dengan harga yang murah dari yang dijual Pertamina, maka harusnya pemerintah mendukung ini dengan menugaskan swasta gantikan Premium Ron 88. Ini sangat bagus buat Pertamina apalagi saat ini negeri ini sedang masuk tahun politik dan sikap serta kebijakan pemerintah yang pro rakyat pasti disambut gembira oleh rakyat,” ujar Daeng mengakhiri pendapatnya. [raka]
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *