ads_hari_koperasi_indonesia_74

Cirebon Jadi Pusat Rotan

Cirebon Jadi Pusat Rotan

JAKARTA – Kementerian Perindustrian memfasilitasi Kabupaten Cirebon untuk menjadi salah satu pusat penyediaan rotan sebagai bahan baku produksi mebel dan kerajinan nasional. Dirjen Industri Agro, Panggah Susanto, mengatakan bahwa kebijakan itu bertujuan agar antara bahan baku terintegrasi dengan industri mebel dan kerajinan berbahan rotan di kabupaten yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah itu.

“Cirebon memiliki banyak industri mebel dan kerajinan yang sangat potensial. Perlu dijadikan pusat stockpile rotan sehingga antara petani dan pengusaha dapat saling menguntungkan,” katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (24/10).

Menurut Panggah, industri mebel berbahan rotan harus menjadi sektor kebanggaan nasional. Di samping karena kompetitif di pasar global, juga karena sekitar 85 persen bahan bakunya dipasok dalam negeri. “Agar industri ini maju, tidak perlu ekspor bahan baku, kami fokus meningkatkan nilai tambahnya melalui program hilirisasi,” katanya.

Dilaporkan antaranews, Kemenperin mencatat penyerapan tenaga kerja di industri furnitur nasional sebanyak 101.346 orang pada tahun 2016 dan diproyeksi akan mencapai 202.692 orang tahun 2018.

Sementara itu, nilai ekspor furnitur nasional sebesar 1,7 miliar dolar AS dan dalam dua tahun ke depan ditargetkan mencapai 5 miliar dolar AS. Tujuan utama ekspor furnitur Indonesia adalah pasar Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa Barat.

Panggah meyakini, pengembangan pusat penyediaan bahan baku rotan tersebut akan menarik minat investasi bagi para pelaku industri, terutama dari luar negeri seperti China.

“Dengan adanya larangan ekspor bahan baku rotan kita ke luar negeri, kawasan industri yang ada di China akan direlokasi ke Kabupaten Cirebon,” ungkapnya.

Lebih lanjut, selain akan menambah kapasitas produksi mebel rotan dari Indonesia, relokasi juga dapat membuka lapangan kerja di dalam negeri.

Panggah menambahkan, pihaknya juga tengah menyiapkan pembentukan sentra bahan baku rotan lainnya di wilayah timur Indonesia. “Kami sempat bertemu dengan Walikota Palu untuk membicarakan gagasan yang sama di sana,” imbuhnya. (kn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *