ads_hari_koperasi_indonesia_74

Penambahan Kuota Haji Harus Cermat

Penambahan Kuota Haji Harus Cermat

JAKARTA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pemerintah tidak dapat sembarangan menaikkan kuota haji karena justru dapat membahayakan para jamaah.

Lukman mengatakan hal itu ketika menjawab permintaan Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris di Gedung DPD Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (17/10). Sebelumnya Fahira meminta agar pemerintah meningkatkan kuota haji agar waktu tunggu para calon jamaah dapat dipangkas lebih pendek.

Usulan penambahan kuota haji diutarakan Fahira Idris dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komite III DPD RI dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Selain meminta penambahan kuota haji, Fahira juga menyoroti sejumlah masalah haji yang perlu segera dibenahi. Dia mengatakan banyak jamaah yang tidak menghiraukan kondisi fisik. Akibatnya tidak sedikit jamaah yang sakit dan meninggal dunia di tanah suci.

“Maka harus ada edukasi dari pemerintah untuk kondisi fisik jamaah,” katanya..

Fahira juga menyoroti banyak jamaah yang kurang paham pelaksanaan ibadah haji. “Akibatnya masih ada jamaah yang kebingungan saat di tanah suci,” kata senator asal DKI Jakarta itu.

Sementara anggota Komite III DPD Suriati Armaiyn menambahkan, secara umum penyelenggaraan haji tahun ini lebih baik. Meski begitu masih terdapat masalah yang perlu segera diperbaiki. “Terutama harus ada standarisasi jamaah yang lanjut usia yang harus didampingi oleh keluarganya, karena jika orang lain yang harus mendampingi maka ini akan sulit,” katanya.

Pembimbing haji, menurutnya tidak cukup hanya seorang untuk menangani jamaah sebanyak satu kloter. Menurutnya sebaiknya satu pembimbing menangani dua rombongan saja. “Jika satu pembimbing menangani dua rombongan maka bisa segera mendeteksi bila ada jamaah yang keluar dari rombongan,” tutur senator asal Maluku Utara.

Sebelum menjawab para senator, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan bahwa pelaksanaan haji tahun ini sudah selesai. Seluruh jamaah pun telah kembali ke tanah air. “Ada pun jamaah yang masih di tanah suci itu karena kondisi fisiknya yang kurang baik dan wafat,” katanya.

Diterangkan Lukman, kuota haji tahun ini berjumlah 211 ribu orang. Jumlah itu sudah termasuk tambahan kuota dari Pemerintah Arab Saudi sebanyak 10 ribu orang. “Dengan demikian jumlah jamaah haji kita menjadi 221 ribu orang, sebelumnya 168.800 orang,” katanya.

Diakui Lukman, banyak masyarakat yang minta dilakukan penambahan kuota. Masalahnya jika kuota jamaah ditambah sementara luas perkemahan tidak disesuaikan maka penambahan itu justru akan mengancam jamaah Indonesia.

“Sekarang ini kita sedang meyakinkan pemerintah Saudi untuk meningkatkan tenda dan menambah jumlah toilet di Mina. Jika penambahan kuota tidak dibarengi dengan ini maka ini mengancam jamaah kita,” papar Lukman. (kn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *