ABIDJAN – Empat orang meninggal dunia dan lainnya luka-luka dalam peristiwa kecelakaan sebuah pesawat kargo di laut lepas dekat bandar udara di Abidjan, Pantai Gading, Sabtu (14/10). Sesaat sebelumnya pesawat yang disewa militer Prancis itu lepas landas dari bandar udara internasional Abidjan.
Mengutip Antaranews, empat orang yang meninggal dunia adalah warga Moldova. Sementara BBC, seperti dilaporkan liputan6 menyebut, pesawat kargo bermesin turbo-prop.
Menteri Keamanan Pantai Gading Sidiki Diakite mengatakan, empat warga Perancis selamat namun mengalami cedera.
Mengutip Independent, liputan6 menyebut seorang analis penerbangan mengklaim bahwa pesawat tersebut merupakan model Antonov yang dirancang Uni Soviet. Selain itu, temuan logo ‘V’ di ekor pesawat memicu dugaan bahwa burung besi itu milik firma distribusi Valan International Cargo Charter yang berbasis di Moldova. Perusahaan itu diketahui kerap disewa oleh PBB.
“Apa yang dapat kami sampaikan untuk sementara ialah pagi ini sekitar pukul 8..30 (15.30 WIB), satu pesawat Antonov jatuh…dengan 10 orang di dalamnya termasuk awak pesawat,” kata Sidiki, seperti ditulis Antaranews.
Mengutip laman itu, kecelakaan terjadi saat badai dengan hujan lebat dan kilat, dan para penolong terganggu oleh keadaan di laut yang tak bersahabat. Kendati bandara di Abidjan terletak di kawasan yang padat penduduk, tampaknya tak satupun menderita luka-luka di di darat.
Militer Prancis mengoperasikan pangkalan logistik dekat dengan bandara itu untuk mendukung operasi Barkhane-nya, memerangi para militan di kawasan Sahel, Afrika Barat.
“Ini pesawat dicarter oleh tentara Prancis untuk mendukung pasukan Barkhane guna melakukan misi logistik,” kata Kolonel Patrick Steiger, juru bicara tentara Prancis.
Belum segera jelas apa penyebab jatuhnya pesawat itu, katanya, dengan menambahkan bahwa keempat warga Prancis yang cedera sedang dirawat di pangakalan militer Prancis dekat dengan bandara itu.
Duta besar Prancis untuk Pantai Gading bersama dengan tentara dengan cepat tiba di lokasi jatuhnya pesawat.
Ratusan warga di Port Bouet yang padat penduduk, yang mengitari bandara itu, berkerumun di sekitar tempat jatuhnya pesawat. Sejumlah di antara mereka membantu petugas pemadam kebakaran dan penyelam yang mengangkat mayat-mayat dari reruntuhan pesawat yang telah pecah jadi beberapa bagian besar.
Tentara Prancis dan pasukan keamanan Pantai Gading kemudian menutup kawasan tersebut dan kapal-kapal militer keduanya berpatroli di sekitar tempat kejadian.
Nama perusahaan yang mengoperasikan pesawat sejauh ini belum segera diketahui, demikian Reuters. (kn)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *