Karangasem, hotfokus.com
Sebanyak 13 orang pengungsi Gunung Agung meninggal dunia. Mereka berasal dari Kabupaten Karangasem. Sebelumnya mereka sakit lalu dirawat di RSUD Klungkung sejak 23 September hingga 8 Oktober.
Data itu berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung, Bali.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, mengatakan berdasarkan informasi dari dokter penyebab pasien meninggal karena kanker stadium lanjut, stroke, sesak nafas, dan kelelahan.
“Rata-rata pengungsi yang meningal dunia ini, karena sudah lanjut usia. Dari 13 pengungsi yang meninggal ada satu orang yang masih berusia 36 tahun karena sakit kanker,” ujarnya, seperti dilansir Antaranews, Minggu (8/10).
Berdasarkan keterangan pihak RSUD Klungkung, 13 pengungsi yang meninggal dunia di rumah sakit ini diantaranya I Nengah Arianta (90) pasien asal Desa Peringsari, Kecamatan Selat.
Selanjutnya, pasien Ni Komang Rungih (92) yang merupakan pasien rujukan dari RSUD Amlapura, pasien Adzah (36) yang merupakan rujukan dari Puskesmas Sidemen Karangasem, Afsah (47) asal Kecicang, Mangku Dharma (75) yang nerupakan pemangku di Pura Besakih.
Kemudian, Ni Wayan Darti (75) warga yang tercatat mengungsi di Desa Apit Yeh Manggis, Gusti Biang Men (92) asal Desa Selat yang mengungsi di posko Sidemen, Ni Luh Kariati (52) asal Bebandem yang mengungsi di posko Kemoning.
Pasien yang meninggal lainnya, pasien Ketut Kenyeg (95) asal Desa Sebudi yang mengungsi di GOR Swecapura, I Ketut Mudri warga asal Rendang, Besakih yang mengungsi di Posko Nongan, Banjar Saren dan I Wayan Pica warga Banjar Pegubugan, Selat Duda yang mengungsi di posko Tojan. (kn)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *