Jakarta, HotFokus.com
Pemerintah mendapatkan komitmen pinjaman senilai Rp24 miliar dari Asian Development Bank (ADB) untuk pengerjaan desain teknis bendungan Jragung yang rencananya akan dibangun di Dusun Kedungglatik, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.
ADB sendiri membantu pendanaan beberapa proyek pembangunan di Indoensia, salah satunya adalah proyek bendungan. Total dana yang dikucurkan ADB untuk pembangunan proyek bendungan sepanjang tahun ini adalah Rp2 triliun.
Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Kementerian PUPR Air Ni Made Sumiarsih mengatakan, dana dari ADB tersebut akan dialokasikan untuk desain bendungan. Dengan demikian, konstruksi bendungan Jragung dapat dimulai pengerjaannya tahun depan.
“Jadi sekarang tinggal bikin detail desain, sehingga kalau lihat jadwalnya kan 18 bulan ya, mulai Oktober sekarang. Sehingga nanti kita mempercepat pelaksanaan Jragung awal 2019,” ujar Made di Jakarta, Jumat (6/10).
Made menegaskan, anggaran sebesar Rp24 miliar itu hanya untuk pengembuatan DED saja, sementara kontruksinya masih akan menggunakan dana dari APBN. Sebagaimana, dalam RAPBN 2018 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR akan mendapatkan alokasi sebesar Rp37 triliun untuk kepentingan pembangunan bendungan dan irigasi.
“Makanya tadi kan kepala biro kalau bisa konstruksi minta tolong juga, tapi sampai saat ini belum dijajaki,” tuturnya.
Saat ini, Kementerian PUPR telah menunjuk PT Indrakarya sebagai kontraktor yang akan mengerjakan desain bendungan. Targetnya, bendungan Jragung dapat selesai pada 2023. “Kalau fisiknya bendungan empat tahun,” ucapnya.
Nantinya, bendungan yang berlokasi di kabupaten Semarang ini akan menajdi sumber air baku, pencegah banjir, dan pembangkit listrik dengan kapasitas 2×1,245 MW. “Manfaatnya untuk multipurpose, irigasi, energi listrik. Jadi itu di daerah antara Demak dan Semarang,” pungkasnya. (SNU)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *