Magelang, hotfokus.com,

Sebuah kampung di Kota Magelang Jawa Tengah ini punya cara tersendiri untuk memberantas sampah dan menjaga kebersihan lingkungan.

Warga Kampung Pinggirejo Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara tidak dapat mengurus KTP jika tidak membawa sampah non organik yang dapat dijual seperti botol plastik, kardus, kertas, dan lainnya.

“Warga wajib membawa sampah setiap kali akan meminta surat pengantar apa pun di tingkat RT. Contohnya surat pengantar mengurus Jamkesda, KIS, KTP,” jelas Ketua Rw 07 Kampung Pinggirejo, Sukaryadi, kepada detikcom, Rabu (4/10).

Selain mencegah pungutan liar, kebijakan membawa sampah berdampak lingkungan kian bersih karena bebas sampah. Menurut Sukaryadi, kebijakan itu juga membuat persebaran sampah dapat dikendalikan.

Jumlah sampah, lanjut Sukaryadi, tidak dibatasi. “Semakin banyak semakin bagus,” katanya.

Sempat terjadi pro dan kontra, namun kenyataannya kebijakan itu mampu bertahan selama dua tahun terakhir. Apa lagi setelah warga merasakan manfaatnya.

Menurut Sukaryadi, hasil penjualan sampah tidak hanya masuk kas RT, tetapi juga dimanfaatkan untuk kegiatan sosial maupun perbaikan infrastruktur.

Selain untuk mengurus surat-surat, kebijakan membawa sampah juga diberlakukan bagi para ibu rumah tangga yang hendak memeriksakan anak ke Posyandu.

Sukaryadi juga menjelaskan, kebijakan menyetor sampah mampu meminimalisir penumpukan di Tempat Pengelolaan Sampah Akhir (TPSA) Banyuurip, Tegalrejo, Magelang. (kn)