ads_hari_koperasi_indonesia_74

Haji 2017 Sisakan Masalah Klasik

Haji 2017 Sisakan Masalah Klasik

Jakarta, hotfokus – Masalah klasik masih terjadi dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Disebut klasik karena merupakan masalah yang rutin terjadi setiap tahun.

Masalah klasik itu antara lain banyak jemaah memaksakan diri berangkat berhaji tanpa menghiraukan kondisi fisik. Akibatnya resiko kematian sangat tinggi.

Dalam Dialog Kenegaraan dengan tema “Kemana Arah Pengawasan Penyeleggaraan Haji Kita?” di Media Center DPD RI, Gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu (27/9), anggota Komite III DPD RI Hardi Selamat Hood mengatakan, saat ini diperlukan pengawasan dan pembinaan yang lebih baik terkait penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.

Siaran pers Bidang Pemberitaan dan Media Visual Sekretariat Jenderal DPD RI menyebutkan, masalah lain dalam penyelenggaraan haji adalah kurangnya pembinaan melalui manasik haji yang hanya menitikberatkan pada ibadah tanpa memperhatikan aspek penguasaan lapangan.

“Jika kita lihat manasik haji saat ini lebih menitikberatkan pada ibadah hajinya saja tanpa memikirkan masalah aspek penguasaan lapangan. Hal-hal kecil seperti ini tidak diantisipasi oleh pembimbing hajinya,” ujar Hardi.

Masalah lain yang disorotinya, adalah banyaknya jemaah yang memaksakan diri untuk beribadah haji tanpa menghiraukan kondisi fisik. “Hal ini dapat menyebabkan resiko kematian tingkat tinggi,” tutur senator asal Provinsi Kepulauan Riau itu.

Lebih lanjut, Hardi juga menyampaikan adanya ketidakseimbangan perbandingan petugas haji dengan peningkatan kuota jamaah haji sehingga banyak jemaah yang masih tersesat saat beribadah. Solusi atas masalah itu berupa penambahan petugas dan pemberiaan alat deteksi berupa chip.

“Banyak sekali jamaah tersesat padahal sudah di jalan yang benar. Hal ini menunjukkan perbandingan petugas haji belum sebanding dengan penambahan kuota haji. Untuk itu diperlukan penambahan petugas dan agar jemaah dapat diberikan alat deteksi seperti chip sehingga tidak tersesat,” ungkapnya.

Senada dengan Hardi, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid menyatakan bahwa perlu adanya penyempurnaan pembinaan ibadah haji dan penambahan petugas haji.

“Kita harus merevisi pembinaan terkait manasik haji. Bobotnya agar disempurnakan sehingga ada penguasaan medan,selain itu petugas haji juga perlu ditingkatkan jumlah dan pengetahuannya,”pungkasnya. (vic/kn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *