Jakarta, HotFokus.com
Kementerian PUPR menganggarkan sedikitnya Rp500 miliar secara multiyears hingga 2018 untuk membangun Tanggul dan Kolam Retensi Atasi Rob Kota Semarang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, probelam klasik yang selalu telrjadi di Kota Semarang terutama di pinggiran mulai dari Kaligawe sampai Genuk yaitu banjir rob atau masuknya air laut yang menggenangi daratan secara berkala bahkan permanen, mulai teratasi dengan dibangunnya beberapa tanggul di sekitar kawasan tersebut termasuk di wilayah kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di Semarang Jawa Tengaha
Untuk menangani banjir rob, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Sumber Daya Air, mulai melakukan persiapan pengerjaan pengendalian banjir rob yang dibagi menjadi dua, yaitu pekerjaa paket I dan paket II.
“Selain itu kita juga akan membangun tanggul penahan di Terminal Terboyo dan perbaikan alur 3,” ujar Basuki di Kantornya, Selasa (19/9).
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Pemali Juwana, Ruhban Ruzzianto dalam kesempatan yang dama mengatakan, proyek penanganan banjir rob Semarang dibagi menjadi dua paket, paket I yaitu polder Sringin dengan tanggul dari Kali Tenggang ke Sringin sampai Kali Babon. Polder Sringin tersebut dilengkapi dengan pompa yang dapat berfungsi memompa air rob kembali ke laut.
“Dengan kehadiran polder tersebut wilayah Utara Semarang, khususnya Terminal Terboyo dan Kawasan Kaligawe terbebas banjir rob. Rencananya pembangunan tanggul tersebut selesai pada akhir 2018,” ujarnya
Kota Semarang, lanjutnya, memiliki 5 polder untuk mengatasi banjir rob. Pada tahun lalu, sudah dirampungkan polder Banger. “Dengan Kehadiran Polder Banger tersebut membuat kondisi Pelabuhan Semarang sampai Semarang Tengah sudah mulai bebas banjir rob,” ucapnya.
Ruhban menambahkan, untuk pekerjaan paket I yang meliputi pengendalian banjir rob Kota Semarang meliputi pengendalian rob sungai Sringin, pengendalian rob terminal Terboyo, pekerjaan tanggul rob Kaligawe dan pekerjaan pemasangan pompa dan pintu untuk pengendalian banjir. “Nilai konstruksinya Rp202,126 miliar secara multiyears hingga 2018. Kontraktor pelaksana ya PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Basuki Rahmanya Putra KSO,” jelasnya.
Sementara untuk paket II, pekerjaannnya meliputi normalisasi sungai Tenggang, normalisasi sungai Pacar, pembuatan tanggul rob muara serta pekerjaan pompa dan pintu. “Nilai kontraknya untuk yang paket II Rp 259,268 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero) Tnk dan PT Abdi Mulya KSO. Baik paket I maupun paket II targetnya tahun 2018 sudah selesai,” pungkasnya. (SNU)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *