Jakarta, HotFokus.com
Pagu anggaran Kementerian Perindustrian tahun 2018 ditetapkan sebesar Rp2,8 triliun dan akan disalurkan dalam program prioritas dengan porsi terbesar untuk program pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri dan dukungan manajemen yang mencapai Rp1,068 triliun. Kemudian, program pengembangan teknologi dan kebijakan industri sebesar Rp717,50 miliar serta penumbuhan dan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) sebesar Rp369,90 miliar.
“Agenda utama yang akan kami lakukan dalam implementasi program pengembangan SDM industri dan dukungan manajemen Kemenperin yaitu peningkatan kualitas SDM industri dan peningkatan kualitas pendidikan vokasi industri,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (12/9).
Airlangga menyebutkan, untuk memacu kualitas SDM industri pada tahun depan, diperlukan antara lain kegiatan pelatihan berbasis kompetensi berupa pelaksanaan program Diklat sistem 3in1 (pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja) yang ditargetkan untuk 32 ribu peserta. Selanjutnya, pelatihan inkubator bisnis garmen sebanyak 30 orang di BDI Jakarta dan program animasi sebanyak 45 orang di BDI Denpasar.
“Untuk peningkatan kualitas pendidikan vokasi industri, kegiatan yang perlu dijalankan, di antaranya penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi di 10 Politeknik Industri dan dua Akademi Komunitas Industri untuk 10.724 mahasiswa, penyelenggaraan pendidikan D-1 dan D-2 kerja sama dengan industri untuk 490 orang, serta penyelenggaraan pendidikan menengah vokasi industri berbasis kompetensi di sembilan SMK industri dengan target melibatkan 6.624 Siswa,” paparnya.
Sementara itu, alokasi anggaran untuk program pengembangan teknologi dan kebijakan industri, akan digelontorkan pada beberapa kegiatan seperti perumusan Rancangan Standar Nasional Indonesia, pengembangan dan penerapan teknologi industi untuk peningkatkan daya saing, serta pelaksanaan litbang di 11 Balai Besar, 11 Baristand Industri dan Balai Sertifikasi Industri.
Airlangga juga menyampaikan, kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mendukung program revitalisasi dan penumbuhan IKM, antara lain adalah pengembangan produk untuk 600 IKM melalui fasilitasi peningkatan kualitas dan desain produk, bahan baku serta sarana produksi. Kemudian, peningkatan kemampuan untuk 55 sentra IKM melalui pelatihan manajemen dan teknis produksi, penguatan kelembagaan dan mesin/peralatan, serta pengembangan e-smart.
“Kami pun bakal memfasilitasi pembangunan wirausaha industri sebanyak 1.805 pelaku usaha, fasilitasi informasi pasar, promosi dan pameran untuk 280 IKM, serta penumbuhan, pengembangan dan penyebaran IKM di 34 provinsi melalui dekonsentrasi,” tutur Airlangga.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga mengungkapkan tentang usulan tambahan alokasi anggaran untuk 25 kegiatan prioritas tahun 2018 sebesar Rp1,692 triliun. Dana tersebut, diantaranya akan digunakan sebagai dukungan pada program pengembangan SDM industri dan manajemen sebesar Rp928,35 miliar, pengembangan teknologi dan kebijakan industri sebesar Rp375,8 miliar, serta penumbuhan dan pengembangan IKM sebesar Rp300 miliar. (SNU)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *