ads_hari_koperasi_indonesia_74

BPTJ: Pembatasan Kendaraan Ganjil-Genap di Ruas Tol Masih Dikaji

BPTJ: Pembatasan Kendaraan Ganjil-Genap di Ruas Tol Masih Dikaji

Jakarta, HotFokus.com

Pembatasan operasional kendaraan berdasarkan plat nomor ganjil-genap yang menjadi salah satu usulan untuk mengatasi kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek saat ini tengah dikaji oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). BPTJ sendiri mengaku belum tahu kapan kebijakan itu akan diberlakukan.

“Kemacetan pada ruas jalan tol Jakarta-Cikampek telah mencapai titik yang serius dan perlu segera mendapat solusi untuk mengatasinya. Kami tengah berupaya memilih cara yang paling tepat dan memberi hasil yang optimal, meski harus memacu perubahan kebiasaan orang dalam bertransportasi,” ujar Kepala BPTJ Kementerian Perhubungan, Bambang Prihantono di Jakarta, Minggu (20/8).

Bambang mengakui, dengan adanya pembangunan elevated tol road, kereta api cepat, dan LRT yang dilaksanakan bersamaan, hal itu semakin memperparah kondisi lalulintas kendaraan pada ruas tol Jakarta-Cikampek. Belum lagi, hal ini diperparah dengan banyaknya kendaraan angkutan barang yang melaju di bawah ketentuan kecepatan batas minimal di jalan tol. Hal tersebut diakuinya menambah berat beban lalu-lintas pada ruas tol yang memiliki V/C Ratio diatas 1 tersebut “Untuk itu kita perlu melakukan rekayasa lalu lintas agar lalu lintas lebih baik,” kata dia.

Tingginya kendaraan kendaraan pribadi yang masuk ke ruas tol Jakarta-Cikampek, khususnya dari Bekasi perlu segera mendapat perhatian dan penanganan yang serius.

Dari hasil kajian BPTJ, ada beberapa trobosan rekayasa lalu lintas yang telah dikoordinasikan dengan Binamarga, Korlantas, BPJT, Jasamarga, dan Operator Angkutan Umum. Hasil koordinasi tersebut, disepakati ada tiga strategi penanganan macet yang dapat diterapkan pada ruas jalan tol tersebut.

Ketiga strategi tersebut yaitu konsep penerapan jalur khusus angkutan umum di ruas jalan tol Bekasi Barat-Semanggi, Re-routing angkutan barang dan penerapan ganjil genap di akses masuk tol Bekasi Barat.

“Saat ini kita tengah mengkaji sistem kendaraan nomor ganjil beroperasi pada tanggal ganjil, nomor genap pada tanggal genap. Itu khusus berlaku di akses masuk pintu tol Bekasi Barat pada pagi hari mulai pukul 06. 00 – 09. 00 WIB,” tuturnya.

Guna mendukung pembatasan operasional kendaraan ganjil genap tersebut, perlu disediakan angkutan umum yang memadai dan tempat parkir di sekitar wilayah pintu tol Bekasi Barat antara lain  di Mega Bekasi, Mall Metropolitan, Summarecon Bekasi dan Stadion Patriot.

Bambang menggambarkan bila separuhnya dari pengguna kendaraan pribadi tersebut beralih ke angkutan umum, dengan asumsi 1 kendaraan bermuatan 1,5 orang, maka akan ada 3300 orang yg beralih ke angkutan umum.

“Bila kita bisa menarik 3.300 pengguna mobil pribadi pindah ke angkutan umum, wah luar biasa itu. Pasti ruas jalan tol Jakarta-Cikampek akan lebih baik,” paparnya.

Upaya pembatasan yang sedang dikaji tersebut, menurut Bambang hanya akan bersifat sementara. “Bila situasi kemacetan telah terurai dengan sendirinya karena pembangunan infrastruktur transportasi telah selesai, maka aturan bisa dicabut kembali. Masyarakat Bekasi kan jadinya sudah punya banyak alternatif ya,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan bahwa kebijakan pembatasan nomor kendaraan ganjil-genap pada ruas tol Jakarta – Cikampek akan dilakukan atau tidak. Meski demikian, hal iri diserahkannya kepada Ditlantas Polda Metro Jaya untuk diskresi di lapangan.

“Nanti secara teknis Ditlantas Polda Metro yang menjelaskan nanti ya,” pungkasnya.(SNU)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *